Advertorial

Bukan Jelmaan Kiai Slamet, Inilah Fakta Kebo Bule yang Kerap Disalahartikan di Malam 1 Suro

Afif Khoirul M
Moh. Habib Asyhad
Afif Khoirul M
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-online.com -Salah satu hal yang paling ditunggu saat malam 1 Suro, terutama bagi masyarakat sekitar Keraton Surakarta, adalah kirab kebo bule alias kerbau bule.

Untuk tahun ini, kirab kerbau bule akan dilangsungkan nanti malam, Selasa(11/9), pukul 23.00 WIB.

Baca Juga : Para Ilmuwan Ingin Hijaukan Gurun Sahara yang Gersang, Bagaimana Caranya?

Menurut keyakinan masyarakat, kebo bule adalah jelmaan Kiai Slamet, dan banyak yang mempercayai itu.

Namun, pada kenyataannya bukan seperti itu. Melansir dari situs Perpustakaan Nasional, kebo bule bukanlah jelmaan dari Kyai Slamet.

Meski demikian Kebo ini disebut sebagai pusaka penting milik keraton dan hewan kesayangan Paku Buwono II.

Baca Juga : (Foto) Makam Putri Diana Terungkap, 21 Tahun Setelah Kematiannya

Menurut seorang pujangga kenamaan Keraton Kasunanan Surakarta, hewan ini adalah hadiah dari Kiai Hasan Beshari dari Tegalsari Ponorogo kepada Paku Buwono II.

Kebo tersebut diperuntukkan sebagai pengawal dari sebuah pusaka keraton yang bernama Kiai Slamet itu sendiri.

Namun, hingga sekarang pihak keraton tidak pernah menjelaskan apa bentuk pusaka Kiai Slamet itu.

Sejak saat itulah banyak yang menyalahartikan bahwa kebo tersebut adalah jelmaan dari Kiai Slamet, padahal sejatinya Kebo inilah yang mengiring pusaka Kiai Slamet.

Baca Juga : Serangan 9/11: Gedung Putih Selamat Berkat Aksi Heroik Penumpang

Konon saat Paku Buwono II mencari lokasi untuk keraton baru tahun 1725, leluhur dari kebo-kebo ini dilepas dan perjalanannya diikuti oleh para abdi dalem keraton.

Hingga akhirnya kebo tersebut berhenti di sebuah tempat yang kini menjadi Keraton Kasunanan Surakarta.

Karena begitu sakralnya kebo ini bagi pihak keratonSetiap malam 1 Sura menurut pengganggalan Jawa, atau malam tanggal 1 Muharam menurut kalender Islam.

Sekawanan kebo keramat ini selalu dikirab, menjadi pengiringsejumlah pusaka keraton.

Baca Juga : Sri Mulyani: Guncangan Kondisi Perekonomian Global Akibat Kebijakan Perdagangan di Amerika

Artikel Terkait