Advertorial

Potret Suku Baka Pygmies di Afrika Tengah, Jauh dari Modernisasi dan Minim Perawatan Medis

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Suku Baka Pygmy dari wilayah Dzanga-Sangha, Republik Afrika Tengah berjuang untuk hidup dengan cara tradisional.

Dahulunya, orang-orang Baka pernah menjadi budak oleh Bilo atau Bantu, kelompok etnis dari Republik Demokratik Kongo.

Penganiayaan oleh Bilo pun tidak bisa dihindari.

Namun kini mereka memilih untuk kembali memulai kehidupan tradisionalnya.

Baca Juga : Afrika Selatan, Negara Berikutnya yang Jatuh ke Jurang Resesi Ekonomi

Baik pria maupun wanita berburu setiap hari.

Makanan pokok dari Baka adalah duik biru dan antelop hutan.

Di sini, mereka juga memberlakukan upacara berburu tradisionalnya.

Di bawah ini, Agate menyiapkan beberapa barang rampasan berburu, seekor kura-kura dan duiker.

Baca Juga : Beginilah Cara ISIS Menjadikan Para Perempuan sebagai Komoditas dan Budak Seks di Timur Tengah

Seorang pemburu menajamkan ujung tombaknya dengan menggunakan jam Apple tiruan.

Pemburu berburu di malam hari, menggunakan senter untuk menyetrum para antelop dan menembak mereka.

Baca Juga : Rumah di Bandung Dikepung Tembok Tetangga, Ini Aturan Hukum tentang 'Tanah Helikopter'

Para pemburu juga memasak kepala monyet, namun tak seperti dahulu saat hewan-hewan masih melimpah sekarang persediaan hutan semakin menipis.

Perburuan bukanlah satu-satunya masalah Baka, namun juga kesehatan.

Tuberkulosis mendekati tingkat krisis; hepatitis B dan malaria adalah endemik.

Baca Juga : Osama bin Laden, Dalang Serangan 9/11 yang Berhasil Ditemukan dan Dibunuh CIA Berkat Teknologi Canggih Ini

Hampir semua anak-anak positif terkena malaria.

Ada juga parasit yang disebut jiggers, mereka hidup di tanah dan pasir yang pada akhirnya hidup kaki-kaki orang Baka.

Jika parasit ini tidak diekstraksi maka dapat menyebabkan infeksi dan akhirnya kelainan bentuk.

Rendahnya perhatian medis, warga Baka sendiri lebih mengandalkan obat tradisional untuk segala penyakit.

Kepercayaan yang luar biasa akan sihir juga menciptakan sikap fatalis yang mencegah mereka untuk mencari perawatan medis yang tepat.

Baca Juga : Jet Tempur Rusia Generasi Terbaru akan Dibekali Teknologi 'Pembunuh' F-22 dan F-35

Artikel Terkait