Advertorial
Intisari-Online.com -Wajah toleransi nyatanya masih bisa kita temukan di tengah kondisi yang penuh dengan sentimen sektarian.
Pada awal 2017 lalu, sekelompok komunitas Yahudi di sebuah kota kecil di Texas, Amerika Serikat, meminjamkan sinagoge mereka kepada para muslim yang masjidnya terbakar.
Masjid yang dimaksud adalah yang terletak di Victoria Islamic Center.
Tak sekadar meminjamkan, mereka pun langsung menyerahkan kunci sinagoge itu supaya tetangga mereka yang muslim bisa beribadah dengan leluasa.
Baca Juga : Dulu Kaum Yahudi Hampir Memilih Argentina Sebagai Tanah Air, Bukan Palestina
“Sejumlah anggota komunitas Yahudi datang ke rumah saya, mereka memberikan kunci sinagoge,” ujar Shadid Hashmi, salah satu pendiri masjid yang terkabar itu.
Kita tahu, masjid di Victoria Islamic Centre tersebut terbakar pada Sabtu, 28 Januari 2017, pukul 02.00 dini hari.
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, masjid itu memang sengaja dibakar oleh seorang pemuda 26 tahun bernama Marq Vincent Perez.
Vincent sendiri sudah divonis bersalah pada Juli 2018 lalu.
Waktu itu memang telah terkumpul dana pembangunan masjid dari penggalangan online. Tapi para muslim itu belum memiliki tempat ibadah untuk sementara waktu.
Langkah warga Yahudi waktu itu disebut sangat berarti bagi kelompok Muslim di kota itu.
Robert Loeb, selaku Presiden di Kuil Bani Israel, merasa ikut merasakan apa yang dirasakan tetangganya itu.
“Ketika musibah semacam ini terjadi, kita harus berdiri bersama,” sambung Loeb, seperti dikutip dari laman Business Insider.
Baca Juga : Penyerang Liverpool Sadio Mane Bersihkan Toilet Masjid sebagai Bentuk Rasa Syukur Liverpool Menang
“Komunitas kami di sini adalah sekitar 25-30 orang, dan kira-kira ada 100-an warga Muslim di sini. Kami mempunyai gedung ibadah yang relatif besar untuk orang sejumlah itu.”
Seperti yang sudah banyak diberitakan, kebakaran itu pertama kali disadari oleh seorang penjaga toko tak jauh dari tempat kejadian.
Dia pula yang kemudian menelepon petugas pemadam kebakaran.
Dibutuhkan waktu sekitar empat jam bagi petugas untuk menjinakkan api yang melahap hampir seluruh bangunan itu.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Sekadar informasi, kebakaran itu terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membekukan laju pengungsi ke AS.
Perintah itu pun membekukan pemberian visa bagi warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Islam.
Saat itu, langkah tersebut diambil Trump dengan dalih untuk melindungi AS dari bahaya terorisme.
Baca Juga : Minum Air Lemon Hangat di Pagi Saat Perut Kosong, Tubuh Akan Alami 7 Perubahan Ini