Advertorial

Kecelakaan Maut di Sukabumi, Polisi Gunakan Metode Kinematika Untuk Cari Penyebabnya

intisari-online
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Olah TKP dilakukan dengan metode khusus, salah satunya kinematika, untuk menganalisa kebenaran dari suatu kejadian laka lantas.
Olah TKP dilakukan dengan metode khusus, salah satunya kinematika, untuk menganalisa kebenaran dari suatu kejadian laka lantas.

Intisari-online.com - Tim Ditlantas Polda Jabar tengah menyelidiki penyebab kecelakaan bus maut di Jalan Raya Penghubung Cibadak - Palabuhanratu.

Tepatnya di Kampung Bantarselang RT 02/11 Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi yang menewaskan 21 orang pada Sabtu (8/9/2018) sekitar pukul 12.00 WIB.

Adapun tugas tim dibagi menjadi dua yakni tim Road Accident Rescue yang bertugas mengevakuasi korban kecelakaan bis maut tersebut.

Dan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) bertuga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

Baca Juga : Sebelum Tewaskan 21 Orang, Malam Sebelumnya Ada Kecelakaan di Jalur 'Tengkorak' Sukabumi

Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko, olah TKP dilakukan dengan metode khusus untuk menganalisa kebenaran dari suatu kejadian laka lantas.

"Dengan metode kinematika dan menganalisa suatu kejadian laka lantas untuk mendapatkan kebenaran dari suatu kejadian laka lantas," jelasnya, Sabtu (8/9/2018).

Metodekinematika sendiri merupakan analisis rekonstruksi dari pergerakan yang terjadi pada saat proses deformasi batuan yang terjadi di semua skala (Davis dan Reynolds, 1996).

Analisis ini hanya memperhatikan perubahan bentuk, ukuran dan pergerakan (strain) yang terjadi tanpa memperhatikan atau menginterpretasikan gaya atau tekanan yang menyebabkan deformasi tersebut.

Baca Juga : Muncul Lubang Misterius di Sukabumi, Ini Kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana

Nantinya hasil dari TAA tersebut akan dihadirkan dalam sebuah simulasi.

"Hasil TAA dituangkan dalam rekonstruksi kecelakaan dalam bentuk simulasi," jelasnya.

Selain itu, tim kedokteran kepolisian Polda Jabar juga ikut membantu menangani korban kecelakaan dengan membuat Posko DVI di RSUD Pelabuhan Ratu Sukabumi.

Seperti diketahui, bus wisata bernopol B 7025 SGA yang membawa 35 penumpang itu melaju dari arah Cikidang menuju Palabuhan Ratu.

Pengemudi bus yang kurang menguasai medan jalan diduga kehilangan kendali saat melalui jalan berkelok dan terperosok ke dasar jurang dengan ketinggian 31 meter. (Agie Permadi/Kompas.com)

Baca Juga : Ini 4 Cara Menghindari Kecelakaan Saat Mengemudi di Sekitar Truk dan Bus Besar

Artikel Terkait