Ini sudah paket hemat. Ya, rupiah kita memang sangat terpuruk. Selama beberapa hari berikutnya saya berbuka di tempat lain.
Ada sejumlah pilihan yang berbau Asia dan menyediakan nasi, yakni restoran masakan Cina dan Thailand.
Sepiring nasi dengan daging sapi di restoran Cina harganya sekitar 15 frank Swis atau Rp105.000,-.
Ketika kembali ke hotel, ternyata di kamar saya sudah tersedia makanan untuk sarapan besok pagi. Rupanya, hotel tidak dapat menyediakan sarapan lebih awal dari pukul 06.30.
Saya cukup senang dengan layanan ini, meskipun esok paginya - setelah sahur dan sholat subuh – makanan dan sepoci teh itu saya nikmati dalam keadaan dingin.
Ternyata kalau kita mau berusaha, berbagai kemudahan untuk beribadah puasa dapat kita temukan, walaupun berada di negara yang mayoritas penduduknya nonmuslim.
(Tjandra Yoga Aditama, di Jakarta, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi November 2002)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR