Ratusan Anak Muslim Long March Menuju Manchester Arena untuk Memberi Penghormatan kepada 22 Korban Ledakan Bom Manchester

Moh Habib Asyhad

Editor

Bom Manchester
Bom Manchester

Intisari-Online.com -Ratusan anak muslim, beserta keluarga mereka, melakukan long march menuju Manchester Arena, Jumat (26/5) malam waktu setempat. Tujuan mereka adalah memberi penghormatan kepada 22 korban ledakan bom Manchester.

22 orang kehilangan nyawa mereka, beberapa di antaranya anak-anak, saat pembom bunuh diri Salman Abedi meledakkan diri di lobi Manchester Arena setelah konser Ariana Grande.

(Baca juga:Selain di Konser Ariana Grande, Inilah 3 Ledakan Sebelum dan Ketika Sebuah Konser Berlangsung)

Lebih dari 100 lainnya luka-luka dan 10 dalam kondisi sangat kritis.

Sembari membawa bunga dan balon berwarna-warni, komunitas muslim dari utara Manchester itu menunjukkan solidaritasnya kepada para korban bom bunuh diri. Setidaknya ada sekitar 500 orang dewasa dan anak-anak ikut dalam arakan-akan tersebut.

Masjid Jami’ di Cheetham Himm, Manchester Utara, mengatur jalannya aksi solidaritas ini.Tak sekadar mengungkapkan bela sungkawa, komunitas ini juga mengutuk aksi bom bunuh diri yang dilakukan Salman Abedi.

Tak hanya komunitas muslim, dalam parade itu tampak juga komunitas non-muslim dari seluruh Manchester.

Moin Azmi, juru bicara masjid tersebut, mengatakan bahwa kaum muslimin muda telah menjadi korban paling terdampak akibat bom yang terjadi pada Senin (22/5) kemarin itu.

“Senang sekali melihat orang-orang mendukung kami. Itulah citra yang ingin kami tunjukkan—bahwa kami adalah bagian dari kampanye melawan teroris,” ujar Azmi.

Ia menambahkan bahwa anak-anak dari kalangannya merasa kesal karena sebagian besar korban pemboman itu adalah anak-anak.

“Mereka ingin menunjukkan solidaritas dan menjadi bagian dari masyarakat,” tegasnya.

(Baca juga:Pesawat Intai Siluman Tercanggih dan Tercepat di Dunia Siap Gentayangan, Indonesia Patut Berhati-hati)

Pawai solidaritas ini setidaknya berlangsung selama 40 menit. Bunga dan pesan-pesan bela sungkawa dikumpulkan menjadi satu untuk mengenang 22 korban itu.

“Aksi damai ini menunjukkan sikap kami terhadap kekejaman,” tambah imam masjid Arshad Misbahi. “Ini (teror) bertentangan dengan ajaran Islam…”

Artikel Terkait