Intisari-Online.com - Teror kembali terjadi di Turki. Sabtu (10/12/2016) malam atau Minggu (11/12/2016) pagi waktu Indonesia bagian barat. Dua ledakan bom bunuh diri menewaskan 13 orang di dekat Stadion Besiktas, Istanbul, dua jam setelah suporter sepak bola meninggalkan tempat itu pasca pertandingan Besiktas lawan Buraspor.
Seperti diberitakan BBC.com, pihak keamanan Turki yakin, dua ledakan itu berasal dari bom mobil dan bom bunuh diri. Target yang mereka sasar adalah polisi.
Saksi mengatakan, tembakan terus terdengar setelah bom meledak. Ini merupakan serangan bom kesekian kali dan memakan korban.
Belum ada yang bertanggung jawab Hingga saat ini, belum ada kelompok atau organisasi yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Namun, serangkaian serangan bom di Turki selama ini dilakukan oleh militan Kurdi dan Islamic State (IS). Demikian keterangan koresponden BBC di Turki, Mark Lowen.
Fakta bahwa polisi yang menjadi target, memperbesar dugaan bahwa pelakunya adalah gerilyawan Kurdi. "Target serangan mereka memang sering kali adalah pihak keamanan," jelas Lowen.
Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan hanya mengonfirmasi jumlah korban. Namun, dia belum memberi keterangan lebih jauh.
"Sebuah serangan teroris telah melukai kekuatan keamanan kita dan warga kita. Sudah jelas serangan itu rirancang untuk mendapatkan korban yang banyak," kata Erdogan.
Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu menambahkan, "Dua ledakan itu berasal dari bom mobil di dekat berkumpulnya para polisi, tepat setelah para suporter sudah meninggalkan areal stadion. Sedangkan bom kedua adalah bom bunuh diri."
30 Juli: Sebanyak 35 pasukan Kurdi mencoba menyerang markas militer namun mereka akhirnya tewas oleh serangan militer Turki.
29 Juni: Sebuah serangan senjata api dan bom menyasar bandara Ataturk di Istanbul, menewaskan 41 orang. Pemerintah menuduh pelaku serangan teror ini adalah IS.
13 Maret: Sebanyak 37 orang tewas oleh serangan bol mobil militan Kurdi di Ankara.
17 Februari: Konvoi militer diserang di Ankara dan 28 orang tewas.