Intisari-Online.com –Permainan asmara yang berbahaya adalah perselingkuhan. Bagi para pelaku yang sedang buta, selingkuh malah menjadi pemanis hidup. Namun kita mesti waspada, sebab selingkuh tetaplah sebuah tindakan abnormal. Kesetiaan pasangan tidak layak ditukar dengan rayuan dan keinginan sementara. Tak ada manisnya, selingkuh malah berdampak sangat buruk. Depresi karena merasa bersalah Ketika seseorang mencurangi pasangannya, ia cenderung merasa bersalah dan merasa berdosa. Nah, hal ini memicu stress dan depresi. Intimidasi akan muncul sekalipun sedang senang-senangnya dengan selingkuhan. Setiap kali melihat pasangan yang telah dikhianati masih tetap setia dan memikirkan pandangan lingkungan yang akan mengecam tindakannya akan membuat cemas berkepanjangan.
Takut ketahuan Dihantui perasaan takut ketahuan akan terus menerus terjadi. Ketakutan yang terus-menerus seperti ini dapat menyebabkan kematian mendadak karena serangan jantung. Risiko meninggal karena serangan jantung lebih tinggi bagi pelaku.
Mengganggu kehidupan seks
Ketika berhubungan intim dengan pasangan sendiri, pelaku tidak akan mengalami puncak kepuasan seks. Bagi pria yang sering berselingkuh akan mengalami kesulitan ereksi saat berhubungan intim dengan istri sendiri. Hal ini bisa terjadi karena membandingkan sensasi yang berbeda antara kekasih gelap dengan kekasih resmi.
Kekebalan tubuh menurun drastis
Mau tidak mau, senikmat apapun perselingkuhan itu berbagai tekanan akan terus menderu. Kekebalan tubuh akan terganggu karena stres untuk menutupi hubungan gelap. Umur semakin singkat karena tekanan darah semakin tinggi serta tekanan psikis yang membuat sistem kekebalan tubuh menurun drastis.
Risiko tertular penyakit seksual
Risiko tertular penyakit seksual lebih tinggi bagi para peselingkuh. Sekalipun mengenakan pengaman atau kondom saat berhubungan intim. Daya proteksi kondom hanya sekitar 70% dalam mencegah penularan penyakit menular seksual.
Jika ingin hidup lebih lama lagi, cegah perselingkuhan sejak dini!