Intisari-Online.com -“Tak masalah, Nak. Meskipun sedikit yang penting halal.”
Begitulah yang dikatakan Mbah Siani dari Kalisat, Jember, Jawa Timur, ketika ditanya soal kecilnya honor memecah batu. Benar, sudah lima tahun ini nenek 95 tahun itu berprofesi sebagai tukang pemecah batu.
Saban hari, Mbah Siani berangkat ke tempat kerja pukul 05.00 WIB yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya.
“Sudah lima tahun saya bekerja sebagai pemecah batu, mau kerja apalagi saya sudah tua begini,” tuturnya dilaporkan Kompas.com.
Soal pendapatan, sejatinya tidak ada angka pasti. Mbah Siani baru akan dibayar saat batu-batu tersebut sudah laku dijual.
“Saya dibayar Rp40 ribu untuk satu (mobil) pick-up batu yang terjual,” ceritanya.
Untuk mendapatkan satu mobil pick-up batu, Mbah Siani butuh waktu kurang lebih satu minggu.
(Baca juga:Jangan Ditiru! Demi Dapatkan Uang Asuransi, Nenek ini Pura-pura Buta Selama 21 Tahun)
“Butuh waktu satu minggu untuk mengumpulkan batu sebanyak satu pikap. Kalau belum laku batunya, ya saya tidak dibayar,” katanya.
Meski demikian, Mbah Siani tidak pernah mengeluh meskipun upah yang diterimanya cukup kecil dan tidak tentu waktunya kapan dibayar.