Intisari-Online.com – Bagi Chris Parker (33), datang ke Manchester Arena tentu bukan untuk menonton konser Ariane Grande, bintang pop berusia 23 tahun itu.
Bersama Stephen Jones, Parker adalah tunawisma yang berharap recehan poundsterling dari pengunjung yang akan menonton konser.
Maka, mereka pun memilih lokasi di area masuk arena karena pertimbangan mereka merupakan tempat yang bagus untuk meminta uang dari orang banyak.
Namun niat itu menjadi berantakan ketika sebuah ledakan bom mengguncang arena konser itu.
Ia memang menjadi panik. Bahkan ledakan itu membuatnya jatuh ke lantai. Namun ia tidak bisa menguasai keadaan.
Alih-alih berlari mencari keselamatan, Parker malah membantu korban, menghibur seorang gadis yang telah kehilangan kakinya, membungkusnya dengan kaus, dan memeluk wanita sekarat di tangannya.
Jones (35), mengatakan, ia menarik paku dari lengan dan wajah anak-anak.
"Hanya karena saya tunawisma bukan berarti saya tidak punya hati, atau saya bukan manusia pada umumnya," kata Jones kepada ITV News.
"Saya ingin berpikir seseorang akan datang dan membantu saya jika saya memerlukan bantuan," katanya, menambahkan bahwa dia melakukan itu berdasarkan instingnya.
"Itu anak-anak," lanjutnya. "Itu banyak anak-anak dengan darah di sekujur tubuh mereka dan menangis dan menjerit."
Parker mengatakan kepada kantor berita Press Association bahwa di tengah asap dan jeritan setelah ledakan tersebut, dia melihat seorang gadis kecil. "Saya membungkusnya dengan salah satu kaos dagangan, dan saya berkata, 'Di mana ibu dan ayahmu?' Dia berkata, 'Ayah saya sedang bekerja, ibuku ada di atas sana,'" katanya.
Dia juga mengatakan bahwa dia telah mencoba menolong seorang wanita tua yang menderita luka di kepala dan kaki, namun dia meninggal dalam pelukannya.
Source | : | nytimes.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR