Intisari-Online.com - Polisi Myanmar menyelidiki kapal kontainer besar 'tak bertuan' alias kapal hantu yang sudah karatan setelah para nelayan melihat kapal berbendera Indonesia itu 'kelayapan' secara misterius di dekat perairan sekitar Yangon.
Pekan lalu, kapal bernama "Sam Ratulangi PB 1600" itu ditemukan mengambang di sekitar pantai kota yang menjadi pusat komersial Myanmar.
"Tidak ada pelaut atau muatan barang di kapal itu," kata polisi Yangon.
Baca juga: Seekor Semut Hiitam 'Mencuri' Sebongkah Berlian yang Dikira Gula!
Kapal itu kandas hari Kamis (30/9) dan polisi serta personil angkatan laut naik ke atasnya untuk melakukan pemeriksaan, dan tak menemukan awak atau pun barang apa pun, kata polisi pula.
Dalam pernyataan yang diposting di Facebook, polisi Yangon mengatakan kapal itu "terdampar di pantai dan (di tiangnya terdapat) sehelai bendera Indonesia".
Media lokal The Irrawaddy menulis, berdasarkan Departemen Administrasi Kelautan Myanmar, kapal tersebut terdaftar di Palau, Pasifik, kemudian terdampar di Teluk Martaban akibat cuaca buruk sejak tiga hari lalu.
Baca juga: Bertaruh Nyawa, 21 Orang Ini Hadapi 10.000 Musuh dalam Pertempuran Saragarhi
"Tidak ada kru ataupun kargo di kapal itu," kata pihak otoritas kelautan setempat dalam pernyataannya dan dikutip dari The Irrawaddy, Kamis 30 Agustus 2018.
Pihak kepolisian menyebut kapal itu ditemukan pada 29 Agustus 2018 pukul 08.00 pagi waktu setempat oleh warga dan dilaporkan ke pihak berwajib.
Kepolisian ditemani perwakilan dari Imigrasi serta Departemen Administrasi dan petugas terkait kemudian memeriksa kapal tersebut.
Baca juga: Gara-gara Radio Dangdut Nelayan, Penerbangan Pesawat di Langit Indonesia Dianggap Berbahaya
"Menurut hasil penyelidikan [sementara] dikonfirmasi kapal itu berada di menit Lintang Utara 16 39,249, Bujur 96 5,439 menit. Kapal sepanjang 177 meter, lebar 27,9 meter, berat 26.510 ton. Kapal bernama Sam Ratulangi PB 1600," tulis pihak Kepolisian Yangon di unggahan tersebut.
Source | : | tribunnew.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR