Intisari-Online.com - Terbang di atas langit Indonesia ternyata menjadi tantangan tersendiri bagi para pilot.
Bukan hanya cuaca yang jadi faktor penyebabnya, tapi ada pula hal yang cukup unik yang hanya bisa ditemukan saat pilot menerbangkan pesawat di wilayah udara Indonesia.
Sejumlah pilot kerap mengeluhkan adanya frekuensi radio dari komunitas dan nelayan di lautan yang sering masuk ke dalam radio kontrol pesawat.
Mulai dari percakapan pribadi melalui HT (saluran radio pribadi), musik dangdut dan musik daerah lain kerap terdengar oleh pilot dan itu cukup mengganggu.
Apalagi saat pesawat terbang rendah dan akan mendarat di bandara, suara dari radio lokal itu makin terdengar.
Kebanyakan frekuensi radio lokal ini dipancarkan oleh nelayan dan rumah-rumah pribadi yang memasang antena radio untuk keperluan komunikasi menggunakan handy talky (HT).
Salah satu daerah yang paling banyak dikeluhkan adalah di sekitar Banyuwangi, tepatnya di Bandara Blimbingsari.
Dilansir dari Kompas, setidaknya ada enam radio komunitas ilegal di sekitar bandara Blimbingsari yang mengganggu aktivitas penerbangan.
Baca Juga: Pernah Jadi Negara Kaya, Venezuela Bangkrut Karena Terlalu Baik pada Rakyatnya
Frekuensi radionya sebenarnya tak bermasalah, tapi kadang masyarakat menggunakan alat pemancar yang tidak memenuhi syarat.
Untuk menindak lanjuti keluhan para pilot ini, pemerintah akan mengatur frekuensi radio yang digunakan para nelayan saat berkomunikasi di lautan.
Wakil Direktur Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Sadjan membenarkan banyaknya keluhan dari pilot internasional terkait gangguan suara musik dangut ini.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR