Lalu di mana tunggal putra Indonesia di dua penyelenggaraan itu?
Pada Guangzhou 2010, Taufik Hidayat yang sudah mulai menua hanya mampu melaju sampai babak perempat final, di mana harus takluk dari pebulutangkis Korea Selatan Park Sung-hwan.
Baca juga: Inilah PV Sindhu, Pebulutangkis India yang Berpenghasilan Rp2 Miliar per Pekan
Sementara di Incheon 2014, capaian terbaik tunggal putra Indonesia hanya sampai babak 16 besar.
Dua wakil Indonesia di babak itu, Ihsan Maulana Mustafa dan Tommy Sugiarto, masing-masing kalah atas Nguyen Tien Minh dan Vietnam dan Wei Nan dari Hong Kong.
Nah, pada Asian Games 2018 inilah, pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia, terutama tunggal putra, kembali unjuk gigi.
Bahkan, hampir saja terjadi all Indonesia final andai saja Anthony Sinisuka Ginting bisa mengalahkan lawannya di babak semifinal.
Lepas dari itu semua, dengan medali emas yang diperoleh Jojo, semoga bulutangkis Indonesia, terutama tunggal putra yang selama bertahun-tahun menjadi andalan utama, semakin di depan.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR