Intisari-Online.com - Ketegangan telah melanda kawasan Hanford, AS karena lokasi penyimpanan limbah nuklir, Hanford Nuclear Reservation yang sudah berlangsung puluhan tahun mengalami kebocoran pada Selasa (9/5/2017).
Kawasan Hanford berada di sebelah tenggara Washington dan sudah lama menjadi tempat penyimpanan limbah nuklir yang menjadi bahan pembuatan bom atom di era PD II.
(Baca juga: ‘Ngebet’ Ingin Serang AS dengan Nuklir, Kim Jong Un Justru Gemari Musik Barat dan Film Hollywood)
Bocornya tempat penyimpanan limbah nuklir bawah tanah yang terdiri dari tanki-tanki berbahan khusus itu langsung menimbulkan kepanikan.
Pasalnya efek radioaktif yang menyebar keluar dan terbawa angin tidak kelihatan serta tidak langsung memberikan efek buruk bagi lingkungan sekitar.
Secara umum warga AS sudah paham jika sampai terpapar limbah radioaktif bisa menimbulkan penyakit serius dalam jangka panjang seperti kanker.
Apalagi masyarakat AS sedang dilanda kekhawatiran akibat ancaman serangan nuklir dari Korut.
Bocornya limbah penyimpanan nuklir di Hanford langsung menimbulkan tanda tanya apakah akan langsung menimbulkan bahaya dalam skala luas.
(Baca juga:Peringati Hari Kemenangan Atas Nazi, Rusia Malah Pamerkan Rudal Nuklir untuk Ancam AS?)
Ketika sedang terjadi kebocoran memang belum ada pekerja yang terpapar radiasi tetapi sebanyak 9000 pekerja yang sehar-hari menangani Hanford Nuclear Reservation telah diungsikan.
Untuk menangani kebocoran tempat penyimpanan limbah nuklir pemerintah AS sebenarnya sudah memiliki pengalaman dan prosedur standar.
Namun tetap saja kebocoran tempat penyimpanan limbah nuklir itu menimbulkan rasa tidak aman bagi warga.
Pasalnya untuk mendeteksi warga sudah terpapar radiasi atau belum perlu pemeriksaan dan observasi medis dalam jangka panjang.