Selasa (25/4/2017) sore, empat remaja putri telentang beradu kepala di atas rumput sintetis yang basah sehabis diguyur hujan.
Bagian kaki mereka mewakili empat penjuru mata angin. Sementara itu, seorang remaja putra mengabadikan mereka lewat video dan foto.
(Baca juga: Tragis! Selfie dengan Ular Kobra, Wisatawan Ini Malah Digigit dan 1 Jam Kemudian Meninggal Dunia)
Kemudian, keempat remaja putri itu ambil posisi telungkup sejajar menghadap ke barat dengan kaki digerak-gerakkan. Temannya pun memotret dan merekam.
Kesan yang tertangkap dalam foto dan video, para remaja itu terbang bersama atau bergerak seperti ikan berenang di ketinggian.
Di sudut yang lain, sejumlah remaja berfoto dengan latar belakang Bengawan Solo. Mereka menantikan momentum matahari terbenam.
Temannya membidik mereka dari bawah saat para remaja itu melompat. Hasilnya, seolah-olah mereka terbang di langit Bojonegoro.
Gedung Pemkab Bojonegoro itu telah dibangun empat tahun lalu dengan biaya Rp92 miliar. Namun, taman sebagai destinasi wisata baru ada Desember lalu.
Sejak itu, baik foto maupun video blog (vlog) anak-anak muda yang bergaya berada di "langit ketujuh" Bojonegoro bertebaran di Instagram, Youtube, Facebook, Twitter, WhatsApp, Line, dan Blackberry Messenger (BBM).
Hal itu mendorong remaja lain untuk berfoto dan berswafoto di tempat itu. "Saya mau mencoba juga, Pak. Masak cuma teman-teman saya yang mengunggah di medsos (media sosial)," kata Bilqis Sheila (18), remaja dari Sumberrejo, Bojonegoro, dikutip Kompas.
Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan, gedung yang digunakan sebagai kantor Pemkab itu memang lantai atasnya dibuka untuk umum. Hal itu juga sebagai upaya mendekatkan pemerintah dengan warganya.
Di lantai atap gedung dipasang rumput sintesis. Di sekeliling lapangan rumput ditaruh bunga-bunga. Sayang, sebagian bunga mati karena tidak dirawat. Toilet di lantai itu juga tampak jorok.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR