Menyadari keputusan mereka yang salah beberapa waktu lalu, akhirnya Pemerintah desa kembali memanggil dan mempekerjakan orang tua penjaga kebersihan itu.
Dalam waktu beberapa minggu, air sungai menjadi bersih kembali, dan segalanya berjalan lancar seperti sedia kala.
Warga desa pun bergembira dan terlihat sukacita serta damai sejahtera memenuhi hati mereka, tatkala mereka melihat desa mereka menjadi bersih kembali.
Terkadang kita terlalu cepat dan salah dalam menduga, serta gegabah dalam bertindak. Ada orang-orang yang kita pandang tidak begitu penting kehadirannya dan apa yang dikerjakannya.
Mungkin kita juga sering merendahkan seseorang dengan berkata, “Tanpa kamu pun saya bisa melakukan dan mengerjakannya sendiri. Tanpa kamu pun segalanya tetap akan berjalan dengan baik.”
(Baca juga: Hadapi Ancaman Korut, AS Kirim Kapal Selam Bertenaga Nuklir dan Dilengkapi Senjata Pemusnah Massal)
Apakah dengan meremehkan pekerjaan seseorang, lantas kita dapat melakukannya lebih baik? Sekalipun tidak. Sudah seharusnya kita dapat mencontoh teladan yang diberikan kepada kita.
Kita dapat belajar untuk senantiasa menghargai setiap orang dan apa yang sudah mereka lakukan. Masing-masing dari setiap pribadi kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk itulah kita saling melengkapi. (*)
Melalui kisah diatas, kita dapat belajar untuk senantiasa menghargai setiap orang dan apa yang sudah mereka lakukan. Masing-masing dari setiap pribadi kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu saling melengkapilah dengan orang lain dalam Kasih Tuhan.
" Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. "
( GALATIA 6 : 4 )
Tuhan juga sudah mengingatkan kita, agar kita memandang orang lain lebih penting dari pribadi kita, dan tidak sekali-kalipun kita diperbolehkan melihat kelemahan orang lain. Namun senantiasa menghargai setiap jerih lelah orang lain untuk kebaikan bersama, karena keragaman keahlian akan semakin memperkaya sebuah karya Kasih Tuhan kepada sesama. Amin.
*" Bersyukurlah dan bertidak bijaksanalah untuk apa adanya pribadi kita sekarang dan tetaplah berjuang untuk menjadi apa yang kita inginkan hari esok. "*
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR