Intisari-Online.com – Kalau pada akhimya mastektomi merupakan satu-satunya cara yang harus ditempuh, sebaiknya harus bagaimana?
Rehabilitasi penderita terbagi atas 3 tahap yakni sebelum operasi, semasa operasi, dan setelah operasi.
Sebelum menjalani mastektomi penderita sebaiknya harus sudah yakin benar bahwa operasi ini adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan jiwanya. Memang, pada tahap kesadaran ini biasanya timbul rasa takut, dan khawatir menjadi wanita tidak sempuma.
Di sini peranan dokter tidak hanya sebagai pelaku pengobatan medis, melainkan juga dituntut untuk membesarkan jiwa si pasien.
Sementara menunggu saat operasi, pasien perlu mendapat latihan-latihan sebagai berikut.
Pernapasan; Latihan napas dalam (inspirasi dan ekspirasi dalam). Ini berguna untuk menghadapi ekspansi torak. Latihan berikutnya, sambil kedua tangan memegang perut, pasien menarik napas dalam dan mengembuskan sekuat-kuatnya. Kemudian mengeluarkan napas sambil kedua tangan menekan diafragma (sekat rongga badan ke atas).
Batuk; Latihan ini untuk berjaga-jaga kalau sehabis operasi sampai batuk. Tangan yang sehat memegang daerah luka operasi.
Gerak otot isometrik (tanpa gerakan sendi); Latihan otot lengan bawah dengan mengepalkan tangan kuat-kuat. Latihan otot lengan bawah, dengan melakukan fleksi lengan bawah sisi mastektomi dengan diberi tahanan.
Pencegahan edema (penimbunan cairan yang berlebihan dalam jaringan) lengan; sebelum operasi lengan sisi mastektomi mulai dipijat.
Latihan otot sendi bahu.
Mengukur lingkar lengan atas, bawah, dan volume lengan.
Penawaran perlu tidaknya pemakaian protese payudara setelah mastektomi.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR