Advertorial
Intisari-Online.com - Foto ratusan penumpang kereta light rail transit (LRT) Palembang berjalan di atas rel mendadak viral di media sosial Instagram di akun @plglipp, Minggu (12/8/2018).
Dalam foto yang berdar tersebut, warga berduyun-duyun keluar dari kereta LRT untuk berjalan menuju ke stasiun terdekat.
Kejadian yang menyebabkan para penumpang terpaksa jalan kaki di atas rel ini disebabkan karena kereta LRT kembali mengalami mogok ketika beroperasi di Stasiun Jakabaring.
Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryantiketika dikonfirmasi Kompas.com membenarkan bahwa kereta LRT kembali mengalami kendala hingga menyebabkan para penumpang harus dievakuasi ke luar.
Baca juga:Pakai Senapan Mesin, ‘Sniper’ SAS Inggris Tembak Mati Petinggi ISIS dari Jarak 1,1 KM
“Kejadian sekitar pukul 16.30 WIB, penyebabnya masih dalam proses investigasi,” kata Aida, melalui pesan singkat.
Aida melanjutkan, komentar para netizen di media sosial yang menyebutkan bahaya saat berjalan kaki di atas rel tidak benarkan.
Menurut dia, proses walk way adalah salah satu evakuasi para penumpang jika terjadi kereta mogok.
“Tentunya setelah dinyatakan aman oleh petugas. Tidak benar jika ada yang bilang proses evakuasi masih dalam kondisi tegangan listrik. Evakuasi penumpang setelah dinyatakan aman (dari tegangan listrik),” ujar dia.
Untuk diketahui, mogoknya kereta LRT di Palembang telah tiga kali terjadi. Sebelumnya, dalam proses uji coba operasi, "ular besi” ini juga mengalami mogok setelah diguyur hujan.
Kasus kedua terjadi ketika kereta mengalami masalah sinyal dikawasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, hingga penumpang tertunda di Stasiun Bumi Sriwijaya.
Dan terakhir, mogok terjadi di Stasiun Jakabaring hingga kereta mendadak terhenti di tengah jalan dan menyebabkan penumpang harus berjalan kaki di atas rel menuju ke stasiun terdekat. (Aji YK Putra)
(Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "LRT Palembang Mogok Lagi, Penumpang Berjalan di Atas Rel")
Baca juga:Satu Minggu Pasca Gempa Lombok, Korban Tewas Capai 401 Orang dan 1.353 Lainnya Luka-luka