Intisari-Online.com -Aksi teror berantai yang terjadi di negara-negara Eropa seperti Perancis, Jerman, Inggris, Rusia, dan Swedia kembali terjadi di Mesir. Dari sejarahnya Mesir sebenarnya sudah kenyang mendapatkan serangan teror karena terjadihampir setiap tahun.
(Baca juga: Aksi Teror di Swedia Menunjukkan Pola Serangan Terencana dan Pesan 'Kode' Berantai)
Serangan teror di Mesir berlangsung sejak tahun 1990 dengan sasaran turis-turis Eropa dan AS yang banyak berkunjung ke lokasi wisata piramida. Pola serangannya adalah menyerang warga asing mengunakan bom atau senjata api.
Serangan dengan korban besar sebanyak 58 turis tewas berlangsung pada 17 November 1997.
Saat itu para turis sedang mengunjungi piramida di kawasan Luxor dan ditembaki oleh enam teroris. Semua teroris tewas setelah baku tembak dengan polisi. Tapi tiga polisi Mesir juga tewas dalam baku tembak itu.
(Baca juga: Serangan Truk Stockholm Menewaskan 4 Orang dan Melukai 15 Lainnya, Apakah Ini Aksi Teroris?)
Pola serangan teror dengan target para wisatawan dan orang asing di Mesir terus berlanjut hingga tahun 2009 dengan tujuan melemahkan perekonomian Mesir.
Tapi ketika muncul kelompok teroris al Qaeda dan para teroris Mesir banyak yang bergabung, pola serangan teroris di Mesir berubah.
Gereja-gereja optik Mesir juga menjadi sasaran serangan hingga korban jiwa yang jatuh umumnya adalah warga negara Mesir sendiri.
Mulai tahun 2014, pengaruh ISIS juga sudah mulai memasuki para teroris di Mesir. Oleh karena itu serangan-serangan terhadap gereja optik yang terjadi juga selalu terkait dengan jaringan teroris internasional.
(Baca juga: Dibandingkan Bom yang Digunakan Teroris, Jumlah Bom yang Dilepaskan Militer AS Jauh Lebih Mematikan)
Serangan dua gereja optik Mesir yang terjadi pada hari Minggu (9/4) bisa dikatakan merupakan rentetan serangan berantai teroris yang sebelumnya sudah terjadi di negara-negara Eropa.
Dilihat dari sejarah panjang aksi terorisme yang terjadi di Mesir, aparat keamanan Mesir sebenarnya sudah tak berdaya menghadapi serangan teror yang terjadi secara terus-menerus itu.
Pemerintah Indonesia pun segera mengecam setiap kali terjadi aksi terorisme di Mesir. Alasannya hanya satu. Mesir adalah negara pertama kali yang mengakui kemerdekaan Indonesia yang diploklamirkan pada 17-8-1945.