Intisari-Online.com -Wen Xiaoli akhirnya tahu apa yang membuatnya merasakan sakit kepala berkepanjangan selama ini. Ternyata, ada cacing pita seukuran 11 cm di otaknya.
Larva parasit itu masuk ke tubuh Wen setelah ia secara tak sengaja memotong tangannya. Cacing itu kemudian melakukan perjalanan melalui tubuhnya dan akhirnya hidup di kepalanya saat tumbuh dewasa.
(Dokter Berhasil Keluarkan Cacing Pita Sepanjang Hampir 2 Meter dari Mulut Seorang Pria)
Menurut para dokter yang mengangkat cacing itu dari otak Wen, cacing itu sudah dua tahun hidup di sana. Para dokter itu berhasil membuka otak Wen untuk kemudian menarik cacing dalam kondisi yang masih menggeliat.
“Cacingnya masih hidup. Ia masih bergerak di dalam otak,” ujar ahli bedah saraf Yang Zhiquan, dilaporkan Metro.co.uk. “Kami harus mengeluarkannya secara utuh dan memastikan tidak ada bagian tubuhnya yang tertinggal di kepala.”
Para dokter membutuhkan waktu sekitar dua menit dan bekerja bekerja dengan sangat hati-hati untuk mengeluarkan cacing itu.
Wen (19) merasakan migrain yang sangat sebelum ia berkonsultasi ke dokter di Changsha, ibukota Provinsi Hunan, di China bagian tengah. Ia begitu yakin terinveksi cacing itu—diyakini sebagai larva spirometra erinaceieuropaei—ketika secara tidak sengaja memotong tangannya saat menguliti kodok untuk dimakan.
Sken rinci menunjukkan ada inveksi cacing pita di otak Wen.
Tak sekadar ada, cacing itu juga hidup nyaman bersanding dengan sel otak Wen. Dan operasi itu, bagaimanapun juga, bukan operasi yang mudah. Ada risiko besar di baliknya.
“Itu sebabnya kami harus menariknya keluar perlahan dan penuh hati-hati,” ujar Yang. Setelah diukur, cacing itu berukuran panjang 4,33 inci (sekitar 11 cm).
“Infeksi parasit sangat jarang terjadi, tetapi larva dapat bergerak di seluruh tubuh dan bisa juga di otak—di sana larva akan memakan sel otak untuk bertahan hidup,” jelas Yang.
(Pria ini Meninggal Gara-gara Cacing Pita dalam Tubuhnya Terkena Kanker)
Pada saat yang sama, tambahnya lagi, parasit itu mengluarkan limbah beracun yang berbahaya bagi otak—dalam jumlah yang banyak bisa menyebabkan kerusakan saraf dan hilangnya sel otak.
Selain itu, infeksi parasit juga bisa menyebabkan epilepsi, kelumpuhan, hilangnya memori, dan bahkan hilangnya kemampuan wicara. Tapi untung, operasi segera dilakukan dan Wensekarang sudah berangsur pulih.