Advertorial

Ingat, Jangan Tidur Terlalu Lama Jika Tak Ingin Meninggal Lebih Cepat!

Intisari Online
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com -Tidur cukup, 7-8 jam setiap malam, merupakan salah satu aktivitas yang diperlukan dan berdampak bagi kesehatan.

Namun, tidur melebihi waktu tersebut justru bisa membahayakan.

Laman The Sun merilis artikel yang menyebut orang yang tidur selama 10 jam, 30 persen lebih mungkin meninggal sebelum waktunya, dibandingkan mereka yang tidur selama delapan jam.

Angka yang diperoleh berdasarkan sebuah penelituan itu mengungkap, tidur selama lebih dari 10 jam terkait dengan peningkatan risiko kematian karena stroke dan gangguan kardiovaskular.

Baca juga:Gara-gara Sombong Punya Mobil dan Menghina Pengendara Sepeda, Seorang Pria Dihadang Massa yang Mengamuk!

Tercatat ada potensi gangguan sebesar 56 persen karena stroke, dan 49 persen peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Kualitas tidur yang buruk juga terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner sebesar 44 persen.

Data ini tertuang dalam hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association.

Peneliti utama Dr Chun Shing Kwok mengatakan kepada laman Mirror, penelitian semacam ini memiliki dampak kesehatan masyarakat yang penting.

Baca juga:Sudah Diramal Sejak Zaman Aristoteles, Datangnya Gempa Bumi Memang Tidak Bisa Diperkirakan

Menurut dia, temuan itu menunjukkan bahwa tidur berlebihan adalah penanda peningkatan risiko kardiovaskular.

"Jika pola tidur yang berlebihan ditemukan, terutama jangka waktu yang panjang dari delapan jam atau lebih, maka dokter harus mempertimbangkan pemeriksaan untuk faktor risiko kardiovaskular,” ungkap Kwok.

Apa penyebabnya?

Berbagai faktor dapat menyebabkan kondisi terlalu banyak tidur. Bagi mereka dengan hipersomnia, tidur berlebihan merupakan gangguan medis.

Baca juga:Bedanya Penjualan Jet Tempur Ala Rusia dan AS: Rusia Selalu Pakai Akal-akalan sedangkan AS Pakai Ancaman

Menurut WebMD, kondisi ini menyebabkan orang-orang menderita kelelahan ekstrim sepanjang hari, yang biasanya tidak bisa diselesaikan dengan tidur siang.

Mereka juga tidur untuk waktu yang sangat lama di malam hari.

Obstructive sleep apnea dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan tidur karena mengganggu siklus normal.

Tentu saja, tidak semua orang yang tidur berlebihan mengalami gangguan tidur. Sebab bisa jadi ada pengaruh hormon.

Pakar tidur Dr Nerina Ramlakhan mengatakan kepada Sun Online, saat datang bulan, wanita cenderung lebih lelah dan ingin lebih banyak tidur.

Selain itu, menopause juga dapat memengaruhi tidur.

Kemungkinan penyebab lain dari tidur berlebihan termasuk penggunaan zat-zat, seperti alkohol dan beberapa obat yang diresepkan.

Beberapa kondisi medis —termasuk depresi, juga dapat memengaruhi pola tidur. (Kahfi Dirga Cahya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidur Lebih dari 8 Jam Setiap Malam Picu Risiko Kematian Dini?".

Baca juga:Tak Mau Disebut Jenius, Inilah Mahasiswa Termuda di Dunia Berusia 12 Tahun yang Belajar Fisika dari Internet

Artikel Terkait