Advertorial
Intisari-Online.com – Setelah beberapa waktu lalu Taman Nasional Komodo menjadi pemberitaan atas terbakarnya Gili Lawa, kini kabar lain muncul.
Dikabarkan, sejumlah penginapan dan restoran akan dibangun di kawasan konservasi Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Pembangunan itu pun telah mengantongi izin dari Balai Besar Taman Nasional Komodo.
Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, nantinya pembangunan itu akan dilakukan di Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo.
BACA JUGA:Menteri Dalam Negeri Singapura Tunjukkan Kerusakan Parah di Kamar Hotelnya Akibat Gempa Lombok
Dikutip dari Kompas.com, terlihat beberapa foto yang memberikan informasi "Areal Konstruksi Kegiatan Realisasi Pembangunan Sarana Wisata Alam PT. Segara Komodo Lestari".
Pembangunan akan dilakukan oleh PT. Segara Komodo Lestari di Pulau Rinca berdasarkan Surat Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal nomor: 7/1/IUPSWA/PMDN/2015 tanggal 17 Desember 2015 tentang Pemberian Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam pada Zona Pemanfaatan Taman Nasional Komodo seluas 22,1 hektar.
Pembangunan juga telah sesuai Surat Keputusan Kepala Balai Taman Nasional Komodo bernomor SK.169/T.17/TU/KSA/04/2018 tentang Pengesahan Rencana Karya Tahunan (RKT) Pengusahaan Pariwisata Alam Tahap III Tahun 2018 atas nama PT. Segara Komodo Lestari.
Kepala Taman Nasional Komodo, Budhy Kurniawan pun membenarkan rencana pembangunan tersebut.
Namun, ia menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut terkait rencana pembangunan sejumlah penginapan dan restoran di area Taman Nasional.
"Itu (pembangunan) kan semua mekanisme. Semua sesuai prosedur. Izin pembangunannya sudah sesuai. Nanti ada informasi lebih lanjut dari pusat ya. Dari PJLHK," kata Kepala Taman Nasional Komodo, Budhy Kurniawan saat dihubungi KompasTravel, Senin (6/8/2018).
Sampai pada Senin 06/08/2018 pukul 12.30, KompasTravel sudah mencoba menghubungi Direktur PJLHK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tetapi belum bisa tersambung.
Sementara itu lewat media sosial instagram, beberapa artis seperti Luna Maya dan Kaka Slank menyuarakan penolakan atas rencana tersebut sekaligus dukungan untuk kelestarian komodo.
Mereka mengunggah foto animasi komodo berwarna kuning ditimpali gedung perkantoran.
BACA JUGA:Di Balik Gempa Lombok, Ini Alasan Pulau Lombok Sering Alami Gempa
Mereka juga kompak menuliskan caption yang berisi dukungan untuk kelestarian hewas asli Indonesia ini.
"Taman Nasional Komodo sedang membutuhkan bantuan dari kita semua dari semua pihak , 300 hektar di pulau padar mau di kelola Perusahaan swasta , 22.1 hektar di pulau rinca tepat di puncak tempatnya komodo biasa lewat... PLEASE help protect komodo dari tangan investor , jangan bebani punggung komodoku dengan bangunanmu,respect nenek moyang bangsa ini hidup berdampingan dgn Komodo tanpa saling ganggu,kita juga JANGAN!" tulis Kaka dalam postingannya.
Sebuah komunitas di media sosial di instagram @Indoflashlight yang fokus mempromosikan Wisata - Sejarah, Satwa dan Lingkungan di Indonesia pun menyampaikan penolakannya atas rencana pembangunan tersebut.
Petisi berjudul "Cabut Izin Pembangunan Investor Swasta PT. SEGARA KOMODO LESTARI di T.N. Pulau Komodo" dibuat untuk menggalang dukungan.
Pantauan Intisari sampai Senin 6 Agustus 2018 pukul 14.48, petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 1.000 orang.
Beberapa netizen pun berkomentar mendukung aksi penolakan terhadap rencana pembangunan di TN Komodo.
yunero99: Komodo g perlu pembangunan , Komodo perlu kelestarian Alam , jgan terlalu bodoh dengan mengorbankan kelestarian Alam demi mendapat keuntungan pribadi #savekomodo.
whacenkrodja23: Jgn sampe komodo punah. Yth bpk presiden @jokowi mohon ketegasannya dlm masalah ni, Taman nasional komodo daerah konservasi bukan utk daerah
citraalivaniaIndonesia: terkenal dengan alam liar nya. Kalo alam nya pun yang hampir punah dijarah juga, apalagi yang kita patut kita banggakan
BACA JUGA:Kisah Pilu Hasni Gadis yang Disekap Dukun Tua Selama 15 Tahun Untuk Dijadikan Tumbal