Awas, Ada Bahaya Mengintai dari Celana Yoga

Agus Surono
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Ada bahaya mengintai di balik celana yoga ini.
Ada bahaya mengintai di balik celana yoga ini.

Intisari-online.com – Ini bukan Yoga yang mau diikuti oleh seorang istri dan diiyakan saja oleh sang suami yang salah paham dalam sebuah cerpen singkat. Tapi soal olahraga yoga. Dan sesungguhnya bukan ditujukan kepada olahraga yoga saja.

(Mencapai orgasme lewat yoga.)

Celana yoga dan sejenisnya yang terbuat dari bahan sintetis, dari sebuah penelitian ternyata menyebabkan lautan dibanjiri potongan-potongan kecil plastik yang dikenal dengan microfiber.

Pemimpin penelitian itu terkejut dengan hasil penelitian ini namun belum bisa memastikan apa dampak pencemaran ini.

(Putri duyung ini berenang dalam 10.000 plastik untuk menunjukkan betapa parahnya polusi di bumi.)

Nilon, akrilik, poliester, dan bahan sejenisnya yang digunakan dalam pembuatan celana olahraga, baju atasan, baju hangat, serta pakaian olahraga lainnya berbahan dasar minyak bumi. Bahan-bahan itu dipintal menjadi benang kecil dan dijalin bersama untuk membuat lembaran kain. Ketika pakaian ini dicuci di mesin cuci, terlepaslah microfiber yang kemudian mengalir ke pabrik pengolahan air limbah. Atau malah langsung ke badan sungai dan berakhir di danau atau lautan.

Proyek Penyadaran Microplastic Florida baru-baru menguji lebih dari 950 sampel air di seluruh negara bagian, dari timur laut di semua jalan Jacksonville sampai ke ujung selatan Key West. Lebih dari 83 persen microfiber dari plastik teridentifikasi, lebih banyak dari jenis lainnya, menurut Maia McGuire, penerima hibah penyuluh laut dari University of Florida.

(99 persen burung laut di sleuruh dunia akan menelan plastik pada 2050?)

"Hal itu menimbulkan keprihatinan, tapi kami tidak yakin berapa banyak (pengaruhnya kepada lingkungan)," kata McGuire kepada The Huffington Post. "Apakah ini sekadar peringatan atau kepedulian? Sulit untuk membayangkan bahwa kondisi ini akan membaik. "

Bagi konsumen yang secara sosial sadar - mereka yang mungkin memeluk gaya hidup holistik atau menghindari botol plastik, atau daging - temuan ini tentu mengkhawatirkan mereka.

Microfiber ini ukurannya 100 kali lebih tipis dari sehelai rambut manusia dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Memang, risiko yang terkait dengan microfiber belum diketahui secara tepat. Yang jelas, hewan akan memangsa serpihan-serpihan plastik ini. Dan McGuire memberi catatan bahwa hewan-hewan itu tidak selalu “membuang: substansi ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa serat mikro itu semakin “masuk” ke dalam jaringan kehidupan di laut.

"Sedikit lebih mengkhawatirkan dibandingkan sesuatu yang masuk ke tubuh," kata McGuire. Juga belum jelas bagaimana hal ini dapat mempengaruhi manusia yang memakan ikan.

Proyek Penyadaran Microplastic Florida mengundang sekitar 160 "ilmuwan warga" untuk mengumpulkan sampel air dan menganalisis data.

Microfiber, dan prevalensi mereka di “badan” air alamiah, telah dipantau oleh ahli biologi kelautan selama beberapa waktu. Tim McGuire adalah tim pertama yang menyelidiki munculnya serat mikro dan efeknya di wilayah Florida.

Tahun lalu, peneliti tahun dari University of California di Santa Barbara menyelidiki hubungan antara mesin cuci dan pelepasan microfiber. Penelitiani mereka yang didanai oleh perusahaan pakaian Patagonia menemukan bahwa ketika jaket sintetis dicuci, mereka melepaskan sekitar 1,7 gram serat mikro ke dalam mesin cuci.

Pada masa lalu volume microfiber di badan air alamiah bisa diabaikan, menurut McGuire, karena jenis alat yang digunakan peneliti.

Para peneliti sering menggunakan jaring untuk mengumpulkan sejumlah besar volume air, tetapi ukuran jala memungkinkan benda-benda kecil lolos. Microfiber ini ukurannya 100 kali lebih tipis dari sehelai rambut manusia dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Dia merekomendasikan untuk mencari pakaian berbahan alami, seperti dari bambu, linen, dan sutra

Sambil melihat melalui mikroskop, McGuire mengambil microfiber dengan penjepita. Tapi ketika dia menghapus tangannya, dia bilang dia tidak bisa lagi melihat serat itu.

Microfiber merupakan 83 persen bahan plastik yang ditemukan di dalam sampel air oleh Proyek Penyadaran Microplastic Florida. Jauh melebihi jenis plastik lainnya.

Bertekad untuk mendapatkan hasil pembacaan yang akurat dari tingkat plastik di perairan Florida, McGuire dan relawannya menggunakan jaring yang bisa menangkap bahan mikroskopis tersebut. Namun, McGuire terkejut melihat hasil yang ia peroleh.

McGuire mengharapkan air yang diteliti memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dari sesuatu yang berbeda: microbeads, partikel plastik kecil yang digunakan sebagai exfoliant pada scrub wajah, sabun mandi, dan pasta gigi. (Partikel-partikel ini terbuang melalui saluran air dan berakhir di badan air. Pada 2015, mantan Presiden Barack Obama melarang microbeads digunakan pada kosmetik bilasan.) Namun, hanya 7 persen dari sampel air dalam studi McGuire mengandung microbead.

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami dampak dari microfiber, tapi McGuire mengatakan konsumen memiliki cara untuk membantu melindungi lautan dari zat plastik. Pertama dan terpenting, ia mendesak pembeli untuk membaca label dengan hati-hati.

Konsumen bisa membantu melindungi lautan dari microfiber dengan memeriksa label pakaian. Pilihlah yang memiliki label: 100 persen terbuat dari katun, misalnya. Tanpa keterangan itu, mungkin sisa persennya adalah bahan-bahan lain, seperti polyester. Atau bisa juga dengan mencari bahan alami, termasuk bambu, linen, dan sutra.

"Banyak orang tidak berpikir dua kali tentang dari bahan apa pakaian yang mereka beli," kata McGuire. "Bahkan hal-hal yang menurut Anda terbuat dari kapas, kecuali itu 100 persen, mungkin ada bahan campuran lain seperti polyester. "

Dia merekomendasikan untuk mencari pakaian berbahan alami, seperti dari bambu, linen, dan sutra.

"Mereka tidak melihat fakta bahwa kita hanya memiliki satu laut. Jadi, ini semua terhubung - semua air mengalir pada tujuan yang sama."

Langkah lain adalah memisahkan pakaian berbahan sintetis ke dalam kantong tersendiri sebelum mencuci dapat membantu mengurangi aliran microfiber. Patagonia saat ini sedang membuat produk yang disebut "Teman Guppy," sebuah tas untuk mencuci yang dapat memerangkap microfiber dan mencegahnya masuki ke sistem air.

Yang membedakan dari penelitian Proyek Penyadaran Florida Microplastic dengan proyek lain adalah cara mengumpulkan sampelnya. McGuire sangat ingin menunjukkan kepada orang-orang di luar komunitas biologi kelautan betapa tercemarnya lautan kita.

Setelah mengumpulkan sampel air satu liter, relawan menganalisis air di lokasi yang ditunjuk yang memiliki peralatan filtrasi yang sesuai.

Jadi, kelompok itu mengundang sekitar 160 relawan untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis data. Mereka dilatih bagaimana mengumpulkan dan menganalisis sampel air mereka di pusat-pusat yang ditunjuk di Florida yang memiliki peralatan filtrasi tersebut.

McGuire terinspirasi untuk melibatkan awam dalam proses penelitian ini karena dia sering mendengar keluhan orang yang mengatakan bahwa persoalan plastik seolah-olah “jauh dari mereka”.

"Orang-orang tidak menghubungkan masalah ini sebagai isu lokal," kata McGuire. "Mereka tidak melihat fakta bahwa kita hanya memiliki satu laut. Jadi, ini semua terhubung - semua air mengalir pada tujuan yang sama."

Nah, sudahkah kita peduli pada lautan yang akan menjadi wilayah masa depan kita?

Artikel Terkait