Advertorial
Intisari-Online.com – Stephen P. Barry, pelayan Pangeran Charles menuturkan pengalamannya selama dua belas tahun melayani Pangeran.
Pengalamannya tersebut dikisahkan dalam buku Stephen P. Barry: Royal Service, my twelve years as valet to Prince Charles and Royal Secrets.
Berikut ini penggalan-penggalan kisahnya.
Kalau ada hal-hal yang menjengkelkan, pangeran paling-paling menarik napas panjang.
Namun, ada lima hal yang bisa membuat ia naik pitam: jam karet, bunyi gelontoran air di malam hari, desis atau tetesan air AC, jendela yang tidak bisa dibuka karena dipantek mati dan handuk hotel yang kekecilan.
"Saya memerlukan enam benda jahanam itu untuk mengeringkan tubuh," katanya. Ia tidak pernah mengeluarkan kata-kata kasar. Paling-paling jahanam itulah.
Ia tak pernah menendang-nendang atau melempar-melemparkan barang.
Menjelang perjalanan keliling yang menegangkan biasanya ia berpesan, "Stephen, kalau saya membentakmu jangan tersinggung. Kau tahu saya perlu pentil pengaman supaya tidak meledak."
Saya beruntung bekerja pada pangeran, sebab di tempat Putri Anne pelayan sering berganti, karena tak tahan.
Pernah sehabis ia menikah saya ikut dengan pasangan Pangeran dan Putri Wales menginap di rumah keluarga Earl of Spencer yang megahnya jauh melebihi istana.
Ibu tiri Putri Wales adalah Raine, putri Penulis Barbara Cartland.
Ia seorang wanita yang hebat. Berkat dia gedung yang diwarisi turun-temurun oleh nenek moyang suaminya itu bisa terawat baik dan dimanfaatkan menarik pengunjung.
Sejak pagi sampai malam rambut dan dandanan nyonya rumah rapi terus.
Kelihatannya pangeran cocok dengan mertua tirinya itu, tetapi Putri Wales tampaknya kurang senang.
Pangeran memang terbiasa berhubungan dengan orang-orang yang lebih tua.
Pagi-pagi, ketika masuk ke kamar pangeran, saya heran karena tirai beterbangan ditiup angin. Angin dari mana? Putri tenang-tenang saja menjawab, "Kaca jendelanya pecah."
Mengingat pangeran tak suka pada jendela yang dipantek mati, saya jadi bertanya-tanya sendiri: Apakah kaca jendela itu bisa pecah sendiri?
Kue pengantin pangeran dan putri yang dibuat beberapa bulan sebelumnya ternyata membatu kedinginan, sehingga perlu dipalu oleh para karyawan ayah putri. (Seperti pernah dimuat MajalahIntisariedisi Mei 1987)