Kabar Baik! Ilmuwan Berhasil Bikin Implan Retina Buatan yang Bisa Kembalikan Penglihatan yang Hilang

Ilham Pradipta M.
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Gangguan mata bisa membuat tiga kali lipat kehilangan pekerjaan dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas
Gangguan mata bisa membuat tiga kali lipat kehilangan pekerjaan dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas

Intisari-Online.com – Kini para ilmuwan telah mengembangkan sebuah implan retina buatan yang dapat mengembalikan penglihatan seseorang. Mulanya penelitian itu berhasil mengembalikan penglihatan pada tikus yang sudah tak bisa melihat. Nah, pada tahun ini, mereka berencana untuk melalukan percobaan pada manusia.

(Ingin Beli Smartphone Asus yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

Implan ini nantinya akan mengkonversi cahaya menjadi sinyal listrik yang merangsang neuron retina. Para peneliti berharap hal ini bisa memberikan harapan pada jutaan orang yang mengalami degenerasi retina, termasuk retinitis pigmentosa. Retinitis pigmentosa merupakan kondisi sel-sel fotoreseptor mata yang pecah dan menyebabkan kebuataan.

Retina sendiri terletak di belakang mata dan teridir dari jutaan fotoreseptor yang peka terhadap cahaya. Namun, mutasi satu dari jutaan ini dapat menyebabkan degenerasi retina. Sebab mutasi ini bisa saja membuat sel-sel fotoreseptor mati.

(Operasi Lasik, Cara Menghilangkan Minus-Plus pada Mata)

Uji klinis implan retina buatan akan ditetapkan mulai tahun ini
Kini, sebuah tim yang dipimpin oleh Italian Institute of Technology telah mengembangkan pendekatan baru. Dalam prosesdurnya, nanti peneliti akan menanam prosthesis (alat kesehatan yag di desain untuk menganti bagian tubuh tertenu untuk medapatkan kembali fungsinya) ke dalam mata. Fungsinya sebagi pengganti kerja retina yang telah rusak .

Implan ini terbuat dari polimer konduktif yang tiipis. Nantinya akan diletakkan pada substrate berbasis sutra dan ditutupi dengan semiconducting polymer. Nah, semiconducting polymer ini akan berindak sebagai fotovoltaik. Ia akan menyerap cahaya ketika mamasuki lensa mata. Ketika itu terjadi, listrik akan merangsang neuron retina, mengisi kesenjangan fotoreseptor yang telah rusak.

“Kami berharap untuk replikasi pada manusia akan sebaik yang telah dilakukan pada hewan, kami berencana untuk melaksanakan percobaan pertama pada manusia di paruh kedua tahun ini,” ujar salah satu peneliti, ophthalmologist Grazia Pertile dari Sacred Heart Don Calabria in Negrar, Italia.

Artikel Terkait