Inilah Hal-hal yang Belum Kita Ketahui tentang Rudy Hartono, si Raja All England yang Gampang Grogi

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad
,
Moh Habib Asyhad

Tim Redaksi

Rudy Hartono, Maestro Bulu Tangkis 'Buka Kartu' (2)
Rudy Hartono, Maestro Bulu Tangkis 'Buka Kartu' (2)

Intisari-Online.com -Rudy Hartono sebagai legenda bulutangkis Indonesia, sudah banyak yang mafhum. Rudy Hartono pernah meraih gelar juara All England tujuha kali berturut-turut, semua orang juga tahu. Tapi pernahkah Anda mendengar, ada pensiunan meninggal karena serangan jantung saat Rudy tertinggal dalam sebuah pertandingan?

Kalau mau jujur, belum banyak yang kita ketahui tentang laki-laki kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini. Dilansir dari buku Rajawali Dengan Jurus Padi yang terbit 1986, setidaknya ada 11 hal yang belum kita ketahui tentang Raja Bulutangkis yang memenangi 8 gelar All England itu.

(Rudy Hartono, Maestro Bulu Tangkis 'Buka Kartu')

#1

Rudy Hartono ternyata sosok yang rendah hati dan gampang grogi, dan ini membuatnya sulit berceritanya tentang kesuksesannya menjuarai All England. Bahkan pada 1972, ketika Presiden Soeharto memintanya bercerita secara langsung, ia lebih banyak terdiam dan mengangguk-angguk saja.

#2

Untuk mewujudkan keinginan ibunya, setamat SMA tahun 1969, Rudy pernah mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Dan ia pun diterima kuliah di sana.

#3

Pertandingan di turnamen resmi untuk terakhir kali adalah melawan Luan Jin dari China di Piala Thomas 1982. Rudy kalah dalam pertandingan itu.

#4

Rudy pernah bermain film berjudul Matinya Soerang Bidadari (1971) dengan lawan main Poppy Dharsono. Tapi gara-gara digosipkan yang tidak benar, ia mengaku kapok bermain film.

#5

PBSI hampir saja tidak memberangkatkan pemain ke All England 1968, ternyata di sanalah Rudy merebut gelar juara pertama kali.

#6

Garuda Indonesia sempat menawari Rudy untuk menjadi pilot, dan Rudy sempat mengikuti pelatihan fisik selama sebulan di Pusdik Puspom Cimahi.

#7

Kekalahan terberat Rudy adalah dari Svend Pri di Thomas Cup 1973 di Jakarta. Tim Indonesia menang 8-1, tapi masyarakat mencemooh kekalahan Rudy itu.

#8

Rudy nyaris gagal merebut gelar juara All England kedelapan kali karena dalam pertandingan semifinal melawan Fleming Deffs, di tengah pertandingan, kaki kanannya lecet gara-gara memakai sepatu baru dan terasa sangat sakit.

#9

Sidang MPRS Maret 1968 sempat dihentikan sejenak dan para anggota sidang berdiri dan memberi tepuk tangan untuk kemenangan Rudy di All England.

#10

Seorang pensiunan berusia 50 tahun dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung di saat Rudy tertinggal 1-7 dalam sebuah pertandingan. Pada akhirnya, Rudy memenangkan pertandingan ini.

#11

Rudy bisa memiliki rumah dan mobil setelah mendapat hadiah dari Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Artikel Terkait