Intisari-Online.com -Skip challenge, permainan lama yang sedang ramai lagi. Dengan menggunakan tagar #SkipChallenge, permainan ini menjadi viral di media sosial, dari Facebook, Instagram, dan YouTube.
Dalam video-video yang beredar luas itu, mereka yang memainkan permainan ini tampak begitu bahagia, tanpa tahu bahwa permainan ini sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama otak.
(Jangan Mentang-mentang Masih Muda, Kita Lupa Menjaga Kesehatan Jantung)
Permainan ini dilakukan dengan cara menekan dada sekeras-kerasnya selama beberapa menit hingga remaja tersebut mengalami pingsan dan kejang. Setelah beberapa saat mereka akan kembali sadarkan diri.
Banyak orang yang tak menyadari bahaya #SkipChallenge ini. Tantangan #SkipChallenge ini ditengarai dapat membuat seseorang pingsan, karena kurangnya oksigen ke otak.
Dilaporkan Kompas.com, dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Siska Danny, menuturkan, kekurangan oksigen di otak akibat #SkipChallenge selama lebih dari 4 menit saja sudah dapat menyebabkan rusaknya jaringan otak atau saraf pusat.
“Jaringan saraf merupakan jaringan yang tidak mampu memperbaiki diri kalau rusak. Jadi begitu rusak ya rusak,” kata Siska, Kamis (9/3).
Siska sendiri mengaku baru tahu adanya permaianan #SkipChallenge di kalangan remaja. Video remaja yang melakukan permainan ini bisa dilihat di Instagram dengan hastag #SkipChallenge dan juga banyak di Youtube.
Sayangnya, para remaja terlihat menganggap permainan #SkipChallenge sebagai sebuah tantangan dan sensasi yang menyenangkan. Mereka pun kemudian membagikan rekaman #SkipChallenge di media sosial agar menjadi viral.
Mereka tak menyadari bahaya di balik keseruan #SkipChallenge. Karena itulah harus ada imbauan serius untuk menghentikan skip challenge ini. Sampai sekarang belum diketahui dari mana asal muasal permainan skip challenge ini.
Di Amerika Serikat, permainan ini lebih dikenal dengan nama passout challenge atau #PassoutChallenge.