Intisari-Online.com - Kita semua melihat bagaimana seorang psikopat mendapatkan stereotipenya.
Mereka kerap dilekatkan pada sesosok manusia yang melakukan tindakan sadis, termasuk pembunuhan karena latar belakang kehidupannya.
Sebuah penelitian menemukan sebuah rincian baru mengenai individu dengan kepribadian gangguan psikopat, termasuk apakah dia ingin jatuh cinta kepada seseorang.
Psikolog Université Laval (Quebec) Claudia Savard dan rekan dalam studi ilmiah 2015, para penjahat pada umumnya memiliki gaya keterikatan yang tidak aman di mana mereka merasa sulit untuk membentuk hubungan dekat dengan orang lain.
Individu yang memenuhi kriteria memiliki gangguan kepribadian psikopat (apakah mereka terlibat dengan aksi kriminal atau tidak) menunjukkan perilaku yang terkait dengan gaya keterikatan avoidant (pengelakan), karena tidak dapat membentuk hubungan yang dekat.
Baca Juga: Bukan Lemah Jantung, Ini Alasan Sebenarnya Tangan Anda Selalu Berkeringat dan Basah
Emosional detachment (sikap yang tidak terpengaruh) dan kurangnya empati — dua indikator kunci gangguan kepribadian psikopat — juga berhubungan dengan gaya keterikatan adaptasi yang salah.
Orang-orang yang menderita psikopat tinggi masih membentuk hubungan romantis (menikah atau menjalin ikatan berkomitmen).
Hubungan semacam itu mungkin tidak didasarkan pada keintiman psikologis.
Kurangnya empati dan kemampuan untuk mengekspresikan emosi yang mendalam dari penderita psikopat dapat berujung kekerasan, kemudian pola interaksi yang merusak satu sama lain.
Baca Juga: Soal Isu AS akan Menyerang Iran Bulan Depan, Menhan: Ah, Itu Fiksi Belaka
Namun, jika pihak yang sehat dapat mendominasi kehidupan mereka, hubungan positif akan tercipta.
Source | : | psychologytoday.com |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR