Advertorial

7 Lembaga Pemasyarakatan dengan Tahanan dan Napi Terbanyak: Kapasitas Hanya Ratusan, Penghuni Mencapai Ribuan

Intisari Online
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com -Persoalan over capacity atau kapasitas melebihi batas menjadi masalah serius dalam pengelolaan lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia.

Sebagian lapas menampung tahanan dan narapidana dalam jumlah yang tak sesuai kapasitas.

Lapas mana saja di Indonesia yang memiliki tahanan dan narapidana terbanyak di Indonesia?

Berikut dirangkum Kompas.com dari situsweb smslap.ditjenpas.go.id.

Baca juga:Jika Kali Item Ditutup Jaring Hitam, Waduk di AS Ini Justru Ditutup Bola Hitam, Apakah Tujuannya Sama?

1. Lapas Kelas I Cipinang

  • Kapasitas:880 orang
  • Jumlah tahanan dan narapidana pada Juli 2018: 3.646 orang
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang terletak di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, dibangun pada 1912 oleh Pemerintah Belanda untuk memenjarakan kelompok bumi putera.

Baca juga:Bagai 'Peti Mati Terbang,' Semua Penumpang dan Awak Pesawat Ini Ditemukan Mengudara dalam Kondisi Tak Bernyawa

Lapas ini masuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta.

Pada 1964, LP Cipinang menjadi menjadi Lembaga Pemasyarakatan lokal. Adapun, labelnya sebagai Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I Cipinang baru disematkan pada 1985.

Wakil Presiden pertama RI Mohammad Hatta dan penulis Pramoedya Ananta Toer pernah pernah dipenjara di Cipinang.

Aktivis kemerdekaan Timor Timur Xanana Gusmao juga pernah dipenjara di sini.

Baca juga:Benarkah Archimedes Hanguskan Kapal Militer Romawi 'Hanya' Bermodal Cermin?

Lapas Cipinang didirikan di atas tanah seluas 98.200 meter persegi dengan luas bangunan 19.282 meter persegi.

Pada Juli 2018, Lapas Kelas I Cipinang tercatat mempunyai tahanan dan narapidana 3.646 orang. Sementara, kapasitasnya hanya 880 orang.

2. Lapas Kelas I Medan

  • Kapasitas: 1.054 orang
  • Jumlah tahanan dan narapidana pada Juli 2018: 3.282 orang
Lapas ini terletak di Jl Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan. Lapas Kelas I Medan termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara.

Kapasitas tahanan dan narapidana di Lapas Kelas I Medan 1.054 orang. Sementara, jumlah narapidana dan tahanan yang menghuni lapas ini pada Juli 2018 tercatat 3.282.

3. Lapas Kelas 1 Tangerang

  • Kapasitas: 600 orang
  • Jumlah tahanan dan narapidana pada Juli 2018: 2.826 orang
Lapas ini terletak di Jalan Veteran No.2, RT.03 / RW.11, Babakan, Tangerang, Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten.

Lembaga Pemasyarakatan ini termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten.

4. Lapas Kelas II A Banjarmasin

  • Kapasitas: 366 orang
  • Jumlah tahanan dan narapidana pada Juli 2018: 2.810 orang
Lapas ini terletak di Pelambuan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dibangun pada 1947 di atas tanah seluas 41.334 meter persegi.

Lapas Kelas II A Banjarmasin termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan.

Berbagai keterampilan diberikan kepada narapidana sebagai bekal jika sudah bebas kembali ke masyarakat.

5. Lapas Kelas I Malang

  • Kapasitas: 936 orang
  • Jumlah tahanan dan narapidana: 2.801 orang.
Lapas Kelas 1 Malang terletak di di Jalan Asahan No. 07, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, masuk dalam Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur.

Penjara ini dibangun pada 1912, masa penjajahan Belanda.

Lapas Kelas I Malang dibangun di atas tanah 50.110 meter persegi, dengan luas bangunan kurang lebih 14.679 meter persegi.

Pada masa pendudukan Jepang, lapas ini digunakan untuk menampung pejuang-pejuang yang melakukan aksi pemberontakan terhadap penjajah.

Pada Agresi Militer 1947, lapas ini dibumihanguskan sehingga Belanda tidak bisa menggunakan lapas tersebut.

Penjara ini telah mengalami pergantian tiga masa, yakni masa penjajahan Belanda, Jepang, dan masa kemerdekaan.

Saat penjajahan Jepang, Lapas Kelas I Malang digunakan sebagai tempat menginterogasi para pejuang kemerdekaan.

Ketika Belanda memasuki Malang, Lapas ini pernah dibakar oleh pejuang kemerdekaan hingga hanya menyisakan tembok penyekatnya.

Hingga saat ini, Lapas Kelas I Malang masih berfungsi sebagai penjara meski lokasinya dekat dengan perumahan penduduk.

Penjara ini memiliki 22 blok dengan jumlah 211 kamar.

6. Lapas Kelas I Surabaya

  • Kapasitas: 1.038
  • Jumlah tahanan dan narapidana pada Juli 2018: 2.498 orang
Lapas Kelas I Surabaya terletak di Desa Macan Mati, kecamatan Kebon Angung Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Berdiri diatas tanah seluas 2.784 meter persegi dan memiliki luas bangunan 900 meter persegi.

Lembaga Pemasyarakatan ini termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur.

7. Lapas Kelas II A Labuhan Ruku

  • Kapasitas: 300 orang
  • Jumlah tahanan dan narapidana pada Juli 2018: 2.201 orang
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) II Labuhan Ruku terletak di Desa Pahang Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

Lapas ini termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara.

Lapas II A Labuhan Ruku dibangun pada masa kolonial Belanda di Jalan Puskesmas Labuhan Ruku.

Seiring perkembangannya, pada 1979, akhirnya pindah ke tempat yang baru di Desa Pahang, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara.

Perpindahan lapas ini karena situasi yang tidak memungkinkan dan tidak layak digunakan untuk tempat pembinaan narap

Baca juga:Jarang yang Tahu, Inilah Rumah Menteri Susi Pudjiastuti, 400 Pegawai Susi Air Tinggal di Sini

Artikel Terkait