Namun, melakukannya saat tidak sedang berbicara dengan orang lain dapat menjadi kunci untuk produktivitas dan relaksasi.
Beberapa penelitian menunjukkan, mengunyah permen karet dapat membantu Anda merasa lebih waspada.
Bahkan, ada sebuah penelitian yang membuktikan bahwa orang yang suka mengunyah permen karet memiliki hasil tes kecerdasan yang lebih baik dibanding dengan mereka yang tidak mengunyah permen karet.
Penelitian lain menunjukkan, mengunyah permen karet dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat hormon stres kortisol.
6. Meja berantakan
Hal ini mungkin menjadi hal yang paling banyak terjadi pada kita semua. Terkait kebiasaan membuat meja kerja berantakan, sebuah temuan membuktikan bahwa kekacauan di atas meja akan mendorong produktivitas.
Dorongan untuk termotivasi mencari sesuatu di tumpukan barang yang berantakan menjadi alasannya.
7. Gelisah
Gelisah yang ditandai dengan mengetuk kaki atau menggoyangkan jari tangan saat duduk di meja ternyata dapat berdampak baik untuk kesehatan.
Sebuah studi menemukan, wanita yang lebih banyak gelisah saat bekerja mengalami risiko kematian yang lebih rendah dibanding wanita yang tidak pernah gelisah.
Bahkan, hubungan antara duduk lama di kursi dengan kematian bisa hilang karena gelisah.
Baca juga: Wahai Wanita, Ini Beberapa Kebiasaan untuk Menjaga Kesehatan Organ Intim Anda
8. Melamun
Pada tahun 2010, para ahli memublikasikan beberapa temuan menarik yang menunjukkan bahwa melamun beberapa menit dapat membuat seseorang menjadi lebih produktif dan kreatif.
Sebagai contoh, penelitian yang dimuat dalam The Harvard Business Review menemukan bahwa melamum selama 12 menit saat sedang mengerjakan tugas sulit dapat membantu peserta menemukan solusi.
Walaupun para peneliti sudah memublikasikan temuannya terkait beberapa perilaku di atas, namun label "kebiasaan buruk" ini masih terus melekat di masyarakat. Bagaimana pendapat Anda? (Gregorius Bisma Adinaya
Artikel Ini pernah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "8 Kebiasaan Yang Dianggap Buruk Ini Sebenarnya Tanda Bahwa Anda Cerdas."
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR