Intisari-Online.com -Tak sekadar sebagai aktivitas dua insan manusia yang sedang mabuk kepayang, ciuman, pada satu titik, adalah tonggak sejarah sebuah peradaban manusia. Dari patung “The Kiss” karya Auguste Rodin hingga foto “V-J Day in Times Square”, inilah lima ciuman paling sejarah yang pernah ada.
(Setelah Melihat Menu Sarapan Sehat dari Berbagai Negara Ini Semoga Kita Lebih Semangat Sarapan)
“The Kiss”, patung ini pertama kali ditampilkan pada 1887. “Sangat mengejutkan untuk saat itu: benar-benar sosok telanjang tapi bukan dalam konteks mitologi, tapi benar-benar menunjukkan seorang laki-laki dan perempuan sedang berciuman,” ujar Jennifer Thompson, kurator di Museum Rodin, Philadelphia.
Ketika dipamerkan pada 1893 di Chicago World’s Fair, patung ini harus ditempatkan di sebuah kamar khusus.
Lalu ada The Kiss (film) yang dibuat pada 1896. Film ini disebut sebagai film ciuman pertama yang pernah dibikin manusia. Meskipun sebagian besar dari 19 detik klip hanya menampilkan dua aktor saling berbicara dan mengendus, banyak bioskop yang menolak untuk memutarnya. Lebih dari itu, film ini juga mendapatkan respon negatif dari pemirsa film waktu itu.
Foto “V-J Day in Times Square” disebut sebagai foto ciuman paling bersejarah di dunia. Foto ini, yang adalah hasil jepretan fotografer LIFE Magazine, Alfred Eisenstaedt pada 1945, pernah dimasukkan TIME sebagai sebagai 100 Foto Paling Berpengaruh Sepanjang Masa.
Foto ciuman terkenal lainnya adalah “Kiss of Life” yang dijepret Rocco Morabito pada 1968. Foto itu menunjukkan adegan seorang pekerja listrik yang mencoba menyadarkan pekerja listrik lainnya—seorang perempuan—yang kesetrum. Lebih dari itu, foto ini menjadi foto berita pertama yang memenangkan Hadiah Pulitzer.
Dan satu dekade kemudian, tepatnya 1979, pemimpin Soviet Leonid Brezhnev dan Presiden Jerman Timur Erich Honecker mempersembahkan ciuman persahabatan bertajuk “Kremlin Kiss” untuk memperingati 30 tahun Republik Demokratik Jerman. Foto ini sempat diabadikan oleh pelukis Rusia Dmitri Vrubel dalam bentuk mural di Tembok Berlin.
“Tuhan membantu saya bertahan hidup dari hubungan cinta yang mematikan ini.” Begitu keterangan lukisan tersebut.
Benar, ciuman tak sekadar ekspresi dua insan yang sedang dimabuk kepayang. Lebih dari itu, ciuman, dalam satu titik, adalah tonggak sejarah yang akan terus dikenang, dikenang, dan dikenang.