Ketika bayi lahir, jaringan kulup menyatu dengan “klitoris” penis. Di dalam rahim, kulup berkembang dari jaringan yang sama dengan tudung klitoris.
Permukaan dalam kulup terbuat dari membran mukosa yang sama dengan bagian dalam kelopak mata atau mulut, membuatnya sebagai tempat yang lembab. Lingkungan yang unik ini berperan dalam meningkatnya laju perpindahan penyakit menular seksual yang berkaitan dengan pria tak bersunat dalam beberapa penelitian.
Kulup juga memiliki banyak sel Langerhans, sel imun yang dimasuki HIV. Inilah yang menjelaskan mengapa pria yang disunat di Afrika memiliki risiko terkena infeksi HIV lebih rendah 60 persen dari pasangan heteroseksual.
The American Academy of Pediatric tidak mendukung atau menolak sunat. Mereka hanya memberi catatan bahwa sunat itu sedikit berisiko namun ada manfaatnya. Namun ada yang berpendapat bahwa pria yang sunat mengalami penurunan kenikmatan bercinta. Banyak dokter, bagaimanapun juga, skeptis dengan penelitian ini, sebab metodologi yang dipakainya bias.
7. Tipe “grower” atau “shower”
Tidak bisa memperkirakan panjang penis saat ereksi pada penis yang sedang diam (tidak ereksi). Soalnya ada yang tipe “grower” ada juga yang “shower” menurut artikel di Journal of Urology tahun 1996. Bagaimanapun, penis yang terentang merupakan perkiraan yang bagus untuk memperkirakan ukuran maksimal penis ereksi, seperti yang diungkap dalam penelitian International Journal of Impotence Research.
8. Malu akan ukuran
Kecemasan penis adalah nyata dan umum. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada September 2013 di Journal of Sexual Medicine, 30 persen responden lelaki Inggris tidak puas dengan ukuran penis mereka. Penelitian itu menemukan, bagaimanapun, tak ada hubungan antara kecemasan dan ukuran penis yang sebenarnya. Beberapa lelaki begitu stres soal ukuran penis mereka karena mereka takut orang lain bisa melihat ukuran atau bentuk genital mereka melalui celana.
Source | : | menshealth.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR