India Kembangkan Kamus Bahasa Isyarat Pertama di Dunia dan Sudah Ada 6.000 Kata yang Dikumpulkan

Moh. Habib Asyhad
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Kamus bahasa isyarat pertama di dunia
Kamus bahasa isyarat pertama di dunia

Intisari-Online.com -Kebaikan adalah bahasa di mana orang tuli bisa mendengarnya dan orang buta bisa melihatnya. Begitu kata pengarang Amerika Serikat, Mark Twin.

Pemerintah India sedang memulai sebuah proyek budi pekerti—dan mungkin ini yang pertama di dunia. Sebuah tim yang terdiri atas 12 orang yang dikumpulkan oleh Ministry of Social Justice and Empowerment sedang menyusun kamus bahasa isyarat pertama di dunia, dan kabarnya, sudah ada 6.000 kata yang dikumpulkan.

(Kamus Ini Harus Disusun Selama 100 Tahun)

Kamus itu akan diberi judul Indian Sign Lenguage (ISL).

6.000 kata itu terdiri atas Inggris dan India, yang meliputi percakapan sehari-hari, istilah medis, teknik, dan terma-terma akademik. Kamus itu dijadwalkan akan dirilis pada Maret nanti. Para penyusun telah mengidentifikasi 44 bentuk-tangan, di mana masing-masing 6.000 kata itu akan diklasifikan.

Tim penyusun, dari Indian Sign Language Research and Training Centre (ISLRTC) bekerja berdasarkan representasi grafis dari bahasa isyarat yang paling sering digunakan di tiapt-tiap daerah. ISLRTC berdiri pada 2015 lalu untuk, seperti dilansir dari Mashable, “membantu 5 juta komunitas tuna rungu di India dan untuk meningkatkan aksesibilitas mereka dalam mendapatkan pendidikan, kesempatan kerja, dan aktivitas di kehidupan sehari-hari.”

Kamus ini nantinya akan diperuntukkan kepada 5 juta orang tulis dan 2 juta orang bisu (berdasarkan sensus tahun 2011) di seluruh India. Tidak seperti bahasa isyarat di Amerika atau Eropa, bahasa isyarat di India belum mendapatkan status bahasa minoritas.

Lepas dari itu, apresiasi patut diberikan kepada pemerintah India dalam upayanya memperdayakan penduduk berkebutuhan khusus. Di India juga telah ada portal bahasa isyarat, Talking Hands, yang menggabungkan bahasa Hindi, lokal, dan internasional.

Artikel Terkait