Festival Karva Chauth, ketika Para Istri di India Berpuasa untuk Suami-suami Mereka

Moh. Habib Asyhad
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Festival Karva Chauth, ketika para istri di India berpuasa untuk suami-suami mereka.
Festival Karva Chauth, ketika para istri di India berpuasa untuk suami-suami mereka.

Intisari-Online.com -Rabu ini, jutaan umat Hindu di seluruh India akan merayakan festival Karva Chauth. Ini adalah festival untuk memulai bulan baru di bulan November di mana para istri akan berpuasa untuk suami-suami mereka.

Ada beberapa hal yang mesti kita ketahui tentang festival ini.

Untuk helatan tahun 2016 ini, festival Karva Chauth akan diselenggarakan pada Rabu, 19 Oktober. Sementara untuk 2017, akan dirayakan pada 8 Oktober, dan 2018 akan berlangsung pada 27 Oktober.

Seperti disebut di awal, Karva Chauth merupakan festival di mana para perempuan Hindu yang sudah menikah akan berpuasa antara terbitnya matahari hingga terbitnya bulan. Secara tradisional, festival ini dilakukan untuk memberikan suami umur panjang dan juga keselamatan.

Ada kalanya, perempuan yang belum menikah tapi ingin memberikan nasib baik kepada tunangan atau kekasih, juga dipersilakan untuk ambil bagian, alias berpuasa, pada festival ini.

Ini bermula ketika istri-istri Hindu di India ditinggal suami-suami mereka dalam jangka waktu lama, untuk berperang melawan tentara Mughal di barat laut India. Sementara para suami pergi, para istri berdoa supaya suami-suami mereka kembali dalam keadaan aman dan selamat. Tak sekadar berdoa, mereka juga menyiapkan hidangan yang enak-enak, bersolek, dan mengenakan pakaian terbaik, seolah akan menghadapi makan malam yang romantis dengan pasangan mereka.

Teori lain menyebut bahwa festival ini dilakukan dalam rangka mengharap dan berdoa supaya panen berjalan dengan bagus, dan ditandai dengan menyebarkan gandum. Terlepas dari teori mana yang benar, festival ini biasanya dirayakan di di Madhya Pradesh, Rajasthan, Utar Pradesh, Himachal Pradesh, Haryana, dan Punjab—dan sekarang sudah menyebar ke seantero India, terutama yang bergantung pada gandung.

Mengapa disebut Karva Chauth?

Karva sejatinya singkatan dari “pot” dan “keempat”. Karva diyakini melambangkan pot tanah besar yang digunakan untuk menyimpan gandum dan Chauth menandai tanggal festival dimulai—pada hari keempat bulan Kartika atau bulan Damodara.

Pada festival ini, para istri akan mengenakan pakaian terbaik seolah menghadapi malam romantis.

Selain berpuasa, para perempuan yang sudah menikah ini akan saling bertukar pot dari tanah dengan teman-temannya. Pot ini akan dicat menggunakan dekorasi-dekorasi yang indah yang di dalamnya penuh dengan permen, dedandan, pakaian, gelang, dan pita.

Mereka biasanya akan menggunakan sari terindah berwarna merah, emas, dan oranye. Mereka akan menawarkan henna dan makanan-makanan lainnya. Di beberapa daerah, ada yang minum susu dan gula sebelum fajar, juga menyajikan hidangan yang disebut “Fenia”.

Lebih dari itu, pada festival ini, para perempuan tidak diizinkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.

Artikel Terkait