Intisari-Online.com – Buah dan sayuran yang kita makan dan berwarna-warni itu mengandung pigmen yang ternyata baik untuk kesehatan tubuh kita. Mari kita perhatikan apa warna dan kegunaannya.
Merupakan kelompok pigmen yang menyebabkan bahan pangan berwarna jingga seperti pada wortel terdiri antara lain atas alfakaroten dan betakaroten. Senyawa ini begitu masuk ke dalam tubuh diubah menjadi vitamin A yang banyak manfaatnya bagi tubuh. Mulai untuk kesehatan mata, kulit dan kuku, pembuluh darah, sampai meningkatkan daya tahan tubuh.
Likopen
Tomat mengandung likopen yang bersifat antioksidan Merupakan pigmen yang membuat buah dan sayur berwarna merah, seperti pada tomat. Senyawa ini terbukti memiliki sifat antioksidan dan antikanker, khususnya kanker pankreas dan prostat. Penelitian menunjukkan mereka yang kadar likopen dalam darahnya rendah berisiko terkena kanker pankreas hingga lima kali lipat. Sementara pada pria yang banyak mengonsumsi tomat yang kaya likopen terbukti aman dari serangan kanker prostat.
Sayuran hijau mengandung klorofil. Pemberi warna hijau pada buah dan sayur, tak terkecuali pada rumput laut dan khlorela memiliki hampir semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Fitokomia ini memiliki multikhasiat penting seperti antioksidan, antiperadangan, antibakteri, antiparasit, antikanker, serta mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Tak heran, gara-gara kemampuannya ini kini diperdagangkan minuman sari klorofil yang mengklaim dapat menyehatkan tubuh.
Kurkumin
Kurkumin pada kunyit memberi warna kuning juga berkhasiat bagi tubuh. Pemberi warna kuning pada kunyit diketahui memiliki sifat antiradang. Kehadirannya membuat kuman takut dan langsung kabur sehingga infeksi bisa dicegah ataupun diatasi. Kurkumin juga memiliki sifat antioksidan yang cukup tangguh yang dapat melindungi kerusakan sel otak. Akibatnya memori tetap baik, melindungi saluran cerna agar tetap bekerja sempurna, dan menjaga paru dari kerusakan oksidatif.
Antosianin
Antosianin memberi warna ungu kemerahan seperti pada anggur. Pemberi warna merah keunguan seperti yang terdapat pada anggur, terong, dan bit ini sejak lama digunakan untuk mengobati penyakit. Mereka yang mengalami kesulitan melihat pada malam hari, kerap diberi bahan pangan yang mengandung zat ini. Dalam dunia kedokteran, antosianin kini terbukti mengandung flavonoid yang bersifat antikanker, mampu mengelola kadar gula darah, dan mencegah penyakit jantung koroner. Antosianin juga memiliki manfaat seperti aspirin yang mampu mencegah peradangan, menaikkan daya tahan pembuluh kapiler, serta menurunkan tekanan darah, dan mampu membantu penyerapan vitamin C.
Nah, lengkapi asupan makanan kita dengan buah dan sayuran yang berwarna-warni agar tubuh tetap sehat.
27 Desember 1949: Belanda Mengakui Kedaulatan Republik Indonesia
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 (sebagai bagian dari Konferensi Meja Bundar/KMB). Dilakukan setelah penandatanganan penyerahan kedaulatan di Istana Dam, Amsterdam.
22 Desember 1948: Kongres Perempuan Indonesia Pertama (Hari Ibu)
Kongres Perempuan Indonesia pertama ini diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928. Dekret Presiden RI No. 316 Tahun 1953 ditetapkan sebagai Hari Ibu.
19 Desember 1949: Universitas Gadjah Mada berdiri
UGM berdiri dengan ditetapkannya PP Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949. Perguruan tinggi pertama yang didirikan pemerintah Indonesia
7 Desember 1975: TNI Menginvasi Timor Leste
Invasi Indonesia ke Timor Timur (Timor Leste) terjadi pada 7 Desember 1975 lewat operasi militer yang disebut Operasi Seroja, merupakan operasi militer terbesar yang pernah dilakukan oleh Indonesia.
4 Desember 1976: Gerakan Aceh Merdeka Didekalarsikan Hasan Tiro
GAM adalah gerakan separatisme bersenjata bertujuan melepaskan Aceh dari NKRI. Konflik yang terjadi sejak 1976 hingga 2005 memakan korban hampir 15 ribu jiwa.
2 Desember 1804: Napoleon Bonaparte Jadi Kaisar Prancis
Napoleon Bonaparte menjadi Kaisar Prancis pada 2 Desember 1804. Dia menobatkan dirinya sendiri dalam upacara mewah di Katedral Notre Dame di Paris.
1 Desember 1956: Mohammad Hatta Mundur sebagai Wakil Presiden RI
Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Indonesia setelah muncul berbagai perbedaan dengan Presiden RI Sukarno.