Intisari-Online.com – Banyak orang bilang punya anak laki-laki atau perempuan sama saja. Namun, sebagai orangtua, ada kalanya kita menginginkan si bayi berjenis kelamin tertentu. Nah, usut punya usut, ada beberapa mitos di masyarakat yang katanya bisa mempengaruhi jenis kelamin bayi. Yang perlu kita pahami , sebenarnya tak ada dasar ilmiah yang membuktikan kebenarannya. Berikut mitos-mitos tersebut.
1. Jatuh cinta
Jatuh cintaJatuh cinta Katanya, siapa yang jatuh cinta terlebih dahulu, maka jenis kelamin anak akan mengikuti. Contoh, bila suami yang jatuh cinta terlebih dahulu, katanya si calon bayi akan dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki. Begitu pula sebaliknya. Padahal, ini sama sekali tidak terbukti kebenarannya. Sebab tak pernah ada penelitian medis yang menyebutkan demikian.
Kondisi dan perilaku ibu yang mengandungKondisi dan perilaku ibu yang mengandung Apakah pasangan Anda terlihat cantik dan sering berdandan selama hamil? Nah, bagi sebagian orang hal itu bisa menandakan kalau nantinya bayi akan berjenis kelamin perempuan. Tak hanya itu saja, bila bentuk perut pasangan Anda membulat dan condok ke bawah, diyakini bayinya perempuan. Sebaliknya, kalau si ibu tampak kusam, malas berdandan, dan terdapat flek di sekitar leher dan tubuhnya, serta perut menonjol ke atas, maka bayinya diyakini berjenis kelamin laki-laki. Apa benar?
Tentu saja ini mitos! Tak ada hubungannya kondisi dan perilaku ibu dengan jenis kelamin bayi yang dikandungnya.
3. Bulu kuduk anak pertama
Bulu kuduk anak pertamaBulu kuduk anak pertama Ada juga yang meyakini kalau buluk kuduk bisa menentukan jenis kelamin bayi. Di Jepang, misalnya. Di negeri Sakura itu ada mitos yang mengatakan kalau bulu kuduk anak yang lahir sebelumnya melebar, maka anak berikutnya adalah laki-laki. Namun, bila bulu kuduk si sulung mengumpul, diamini sang adik berjenis kelamin perempuan.
4. Arah mata angin
Arah mata anginArah mata angin Mitos yang satu ini berasal dari orang Yunani Kuno. Kata mereka, bila Anda dan pasangan ingin memperoleh bayi berjenis kelamin laki-laki, berhubungan intimlah ke arah utara. Sedangkan yang menginginkan bayi perempuan, ke arah sebaliknya, yakni selatan.
5. Membawa kapak saat tidur
Membawa kapak saat tidurMembawa kapak saat tidur Yang satu ini mitosnya berasal dari Jerman. Orang di sana akan membawa kapak saat tidur sambil menyayikan lagu tertentu bila menginginkan anak laki-laki. Agaknya, mitos ini cukup menyeramkan, bukan?
6. Bergantung hasil panen
Bergantung hasil panenBergantung hasil panen Orang Australia percaya kalau hasil panen kacang yang mereka dapatkan, dapat meramalkan jenis kelamin anaknya. Kalau panennya bagus, maka kemungkinan anaknya yang lahir akan berjenis kelamin laki-laki. Sebaliknya, kalau panennya gagal, maka bayi perempuan yang akan lahir.
2 Mei 1899: Lahirnya Ki Hajar Dewantara/Diperingari sebagai Hari Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan Nasional ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hajar Dewantara salah satu pelopor pendidikan di Indonesia dengan Taman Siswa-nya
1 Mei 1890: Hari Buruh Pertama Dirayakan
1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh yang dirayakan oleh para pekerja dan gerakan buruh di banyak negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
2 Mei 1899: Lahirnya Ki Hajar Dewantara/Diperingari sebagai Hari Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan Nasional ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hajar Dewantara salah satu pelopor pendidikan di Indonesia dengan Taman Siswa-nya
1 Mei 1890: Hari Buruh Pertama Dirayakan
1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh yang dirayakan oleh para pekerja dan gerakan buruh di banyak negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
2 Mei 1899: Lahirnya Ki Hajar Dewantara/Diperingari sebagai Hari Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan Nasional ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hajar Dewantara salah satu pelopor pendidikan di Indonesia dengan Taman Siswa-nya
1 Mei 1890: Hari Buruh Pertama Dirayakan
1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh yang dirayakan oleh para pekerja dan gerakan buruh di banyak negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.