Intisari-Online.com – Kebanyakan metode penurunan berat badan, biasanya hanya membahas proses pengurangan di fase awal saja. Setelahnya? Jarang dibahas secara mendalam. Alhasil, setelah usaha menurunkan berat badan berhasil, tapi beberapa minggu kemudian berat badan pun kembali seperti semula. Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk menjaga berat badan ideal? Berikut caranya:
1. Buat target realistis
Memiliki target memang harus dimiliki setiap orang yang ingin menurunkan berat badannya. Namun, ingat, jangan sampai terbebani sesuatu yang berada di luar batas kemampuan kita. Ketahuilah berat badan ideal kita, dan berapa kira-kira berat ekstra yang masih berada dalam wilayah toleransi.
Nah, dengan latihan rutin dan menjaga pola makan sehat, mungkin secara alamiah tubuh akan tetap menimbun lemak dalam jumlah tertentu, tapi tidak berlebihan. Tampilan kita mungkin tak akan super ramping bak model, tapi tetap sehat dan setidaknya masih enak dilihat.
So, buatlah target yang realistis dan sesuai dengan kapasitas kita sebagai manusia normal.
(5 Cara Menjaga Berat Badan Ideal)
2. Rutin berlatih
Hal ini disebabkan karena mereka menjadikan berat badan berlebih sebagai alasan untuk latihan keras dan diet mati-matian. Lalu, apa yang terjadi setelahnya? Motivasi untuk menjaga pola latihan fisik pun hilang. Alhasil, perlahan tubuh kembali membesar dan jauh dari ideal. Kalau sudah begitu, mau tak mau harus kembali ke tahap awal dan berlatih keras untuk kembali ramping. Biasanya “lingkarang setan” ini akan terjadi selama dua hingga tiga siklus, hingga akhirnya mereka menyerah.
Jadi, milikilah tekad untuk berolahraga sebagai rutinitas seumur hidup. Minimal, tiga kali dalam seminggu. Mudah, bukan? (Baca juga:4 Cara Memastikan Berat Badan Kita Sudah Benar-benar Ideal)
3. Pola makan sehat
Jadi, kalau dihitung-hitung, diet ketat tiga hari baru bisa mengurangi sekitar 0,5 kg berat badan. Nah, bayangkan bila kita ingin memangkas berat badan lebih dari 10 kg? berarti seseorang harus mengonsumsi makanan dengan “pencekikan” kalori lebih dari satu bulan!
Singkatnya, berapa orang yang sanggup melakukan hal itu? Kalau pun bisa, biasanya akan diikuti dengan “balas dendan”. Alias, makan sepuas-puasnya setelah berat badan ideal tercapai. Walhasil, tak perlu menunggu waktu lama bobot pun kembali meroket. Setelahnya, mau tak mau balik lagi ke siklus diet ketat.
Nah, pola makan sehat umumnya sarat dengan bahan yang bersifat natural, kaya akan unsur sangat dibutuhkan tubuh (vitamin, mineral, enzim), dan memberi pasokan karbohidrat, protein, serta lemak yang pas. Pola ini juga umumnya memiliki semangat kembali ke alam.
Alangkah lebih baik, bila kita juga mempelajari pola makan sehat seperti food combining, raw food, dan sejenisnya. Bila masih bingung setelah membacanya dari berbagai literatur, kita bisa kok bertanya langsung pada ahlinya.
4. Batasi kenaikan berat badan
Nah, selidik punya selidik, hal ini bisa kok kita hindari. Caranya juga tak sulit, yakni dengan mengetahui berapat bobot ekstra yang bisa di tolerasi tubuh agar tetap sehat. Mungkin dalam ambang batas 3-5 kg dari berat ideal (perhatikan pula berat ideal akan bertambah sesuai pergerakan usia). Misalnya setelah menikmati libur panjang dan berat meningkat ke titik tersebut, tambalah pola latihan dan aturlah pola makan sehat hingga berat tubuh perlahan kembali normal.
5. Fokus pada kesehatan
Untungnya, tubuh kita bekerja dengan amat cerdas. Ia akan langsung menyadari kalau kita “keluar jalur”. Contoh, bila kita berlaatih terlalu keras hingga menimbulkan rasa kurang nyaman pada otot, bahkan cedera. Bisa juga, sakit kepala atau gangguan alat cerna kalau kita mengurangi porsi makan secara berlebihan. Makanya, sebaiknya kita mengenali berbagai bentuk isyarat ini.
So, selamat melakukan kelima langka ini!