Intisari-online.com - Untuk merekrut anggota Komando Pasukan Katak, pada Akhir Januari 1962, Markas Besar AL memanggil sejumlah personel korps pendidikan jasmani AL dengan kepangkatan mulai dari tamtama sampai perwira pertama (Pama).
Jika dijumlah, personel yang terkumpul saat itu mencapai 17 orang, dengan pangkat mulai dari kopral sampai kapten.
Mereka kemudian diwajibkan ikut dalam tes Lapsi AL dan kesamaptaan, termasuk di dalamnya tes menyelam selama beberapa menit (decompresion chamber).
Dari hasil seleksi ternyata hanya ada 12 orang yang dinyatakan lulus.
Awal Februari 1962 mereka mulai melaksanakan latihan fisik sekaligus juga menjalani pendidikan ke-Kopaska-an.
BACA JUGA:Tak Cuma Sekap Warga, Prajurit TNI AL Ini Juga Terbukti Gelapkan Kendaraan
Pelatihan diberikan oleh para senior TNI AL yang pernah mendapat pelatihan khusus di AS, yakni Mayor O.P Koesno, Mayor Urip Santoso, dan Mayor Emil Joseph.
Pelatihan dan pendidikan yang kemudian diberikan meliputi penyelaman ringan dengan alat pemyelam khusus (SCUBA), penggunaan bahan peledak di dalam air, renang jarak jauh siang/malam, latihan peledakan bawah air/darat dalam rangka pembersihan tumpuanpantai pendaratan, teknik sabotase, menembak menggunakan pistol, dan taktik prosedur pelarian.
Pendidikan dan latihan itu khusus itu sebenarnya merupakan bagian dari perjalanan pembentukan Grup Instruktur.
Seiringan dengan perjalanan waktu pelaksanaan pelatihan, para personel Grup Instruktur ditempatkan di Hotel Thamrin, Tanah Abang, Jakarta.
Suatu penyediaan fasilitas yang sebenarnya cukup ‘wah’ pada saat itu tapi sebenarnya juga karena memiliki tujuan dan alasan khusus.
BACA JUGA:Kopaska TNI AL, Pasukan Elite dengan Tampilan Paling Menyeramkan Nomor 4 di Dunia, Nomor 1-nya?
Yakni dengan alasan menjaga kerahasiaan, dan identitas mereka saat juga disamarkan.
Oleh karenanya di lingkungan hotel mereka tidak berperilaku seperti tentara.
Sementara untuk pendidikan dan pelatihan bawah air, mereka diarahkan untuk menggunakan koam renang Gelora Senayan.
Meski waktu itu kolam renang tersebut baru saja rampung dibangun dan masih ada sedikit pekerjaan pembenahan di sana-sini.
Tanggal 31 Maret 1962, ketika para calon instruktur Kopaska itu sedang asyik latihan , suatu inspeksi yang dilakukan secara mendadak mengejutkan mereka.
BACA JUGA:Kopaska TNI AL, Pasukan Elite dengan Tampilan Paling Menyeramkan Nomor 4 di Dunia, Nomor 1-nya?
Saat itu Grup Instruktur memang sedang melaksanakan schedule latihan.
Sejumlah pejabat tinggi AL, termasuk di dalamnya Menpangal (Menteri Panglima AL) Laksamana Madya R.E Matadinata, tiba-tiba berkunjung ke Kolam Renang Senayan.
Banyak yang mengira kunjungan itu adalah inspeksi biasa.
Tetapi siapa sangka, pada kesempatan itu Laksamana Martadinata ternyata langsung mengadakan upacara sederhana dalam rangka meresmikan berdirinya Komando Pasukan Katak Angkatan Laut.
Mekipun masih belum percaya, semua personel Grup Intruktur yang hanya bercelana pendek dan mengenakan kaus tanpa sepatu segera berbaris rapi untuk menyelenggarakan upacara peresmian berdirinya Kopaska.
Belakangan baru ketahuan alasan peresmian berdirinya Kopaska yang unik itu karena mereka akan segera ditugaskan dalam misi militer Operasi Trikora demi membebaskan Irian Barat (1962-1964) yang kemudian berhasil secara gemilang.
BACA JUGA:Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius dan Sering Bikin Gentar Navy Seal AS
(Sumber : Kopaska Spesialis Pertempuran Laut Khusus TNI AL 2012)