Intisari-Online.com – Ternyata, kartu Natal pertama lahir di Inggris. Sejak itu, perayaan Natal boleh dikata belum lengkap tanpa kartu Natal. Bahkan dengan adanya globalisasi budaya, Natal dirayakan pula secara sekular di beberapa tempat di dunia. Mau tak mau kartu Natal jadi makin berperan dalam membangkitkan suasana Natal.
Kartu Natal tidak akan menjadi tradisi dunia tanpa jasa Henry Cole? Meski hidupnya singkat, tokoh terkenal di London yang lahir tahun 1843 ini'menyumbangkan banyak temuan kreatif untuk negaranya.
Bagi Cole yang amat cinta keindahan, benda kebutuhan sehari-hari tak cuma harus berguna dan praktis, tapi juga indah dan cantik.
la memimpikan kartu Natal yang unik, dengan ucapan yang tidak membosankan. Maka dimintanya seorang seniman terkenal, J.C. Horsley, R.A., untuk menciptakan desgin gambar, yang sampai sekarang masih tersirfipan di Inggris.
Kartu Natal itu ternyata dibuat berlipat tiga. Di tengah tampak ilustrasi berupa suasana pesta, orang dewasa dan anak-anak dalam kelimpahan makanan dan minuman. Di bawah gambar itu tercantum tulisan "a merry Christmas and a happy New Year to you". Di kedua lipatan yang mengapit gambar itu, terpampang ilustrasi perbuatan kebajikan. Yang satu tindakan memberikan pakaian, yang lain makanan, kepada kaum miskin.
Cole yang juga sangat ahli dalam seni publikasi itu melakukan segala macam cara untuk mempopulerkan kartu Natal ciptaannya. Sayang, baru 20 tahun kemudian, sekitar tahun 1860-an, dunia usaha ramai-ramai memproduksi kartu Natal macam itu secara besar-besaran.
Cole yang belakangan diberi gelar kebangsawanan Sir Henry karena jasa-jasanya, meninggal pada tahun 1882, dalam usia 39 tahun. (R. Brasch/LW)