Intisari-Online.com – Setelah ibunya meninggal, Wendy mengunjungi rumah ibunya untuk memilah-milah beberapa barang-barang ibunya. Sambil melihat sekeliling ruangan, ia menemukan berkas, dan di dalamnya ada sebuah surat yang diketik dengan judul “Mom’s Christmas Stocking”.
Rupanya surat itu berisikan permintaan ibunya untuk melanjutkan tradisi keluarga mengisi kaus kaki Natal. Tapi bukannya mengisi kaus kaki Natal itu untuknya, ibu Wendy mengungkapkan bahwa agar anak-anaknya memberikan kaus kaki Natal kepada wanita yang membutuhkan.
Tidak hanya itu, Wendy pun memutuskan untuk membuatnya sebagai tradisi tahunan. Ia mengisi kaus kaki Natal dengan barang-barang seperti syal, sarung tangan, kaus kaki, sabun, juga perhiasan, dan memberikannya kepada wanita yang membutuhkan.
Tahun berikutnya, teman Wendy begitu tersentuh oleh kisahnya, maka mereka pun memutuskan untuk bergabung dengannya dalam mengisi kaus kaki Natal bagi para wanita yang membutuhkan. Dari sana, tradisi ini pun semakin tumbuh dan tumbuh. Dan selama sembilan tahun terakhir, para relawan telah ikut mengisi kaus kaki Natal karena terinspirasi oleh warisan seorang Ibu.
Sekarang, Wendi memperluas tradisi kaus kaki Natal itu untuk janda yang membutuhkan, karena ia sendiri baru-baru ini menjadi janda. Ia mengalami sendiri bagaimana membesarkan sebuah keluarga tanpa suami dan ayah dari anak-anaknya.
Wendy juga menerima sumbangan untuk kaus kaki Natal melalui Pay Pal di moms.stoking@gmail.com. Anda mau bergabung untuk menyumbangkan isi kaus kaki Natal ini di tahun depan?