Maka Jessica ia masukkan ke dalam kantong plastik besar yang ujungnya saling dikaitkan, membiarkan tubuh Jessica melingkar di dalamnya. Lantas dia kubur plastik itu pada galian yang tidak terlalu dalam.
Sejak awal, Couey memang tidak bermaksud membunuh Jessica. Ia hanya ingin memperkosanya kemudian memulangkannya kembali. Jika pada akhirnya Jessica tewas terkubur, itu sungguh di luar skenario serampangan dari pria berwajah bulat ini.
Tewas dengan merangkul boneka lumba-lumba
Tanggal 19 Maret 2005, dua hari setelah investigasi di Augusta, polisi langsung melakukan penyelidikan di tempat yang ditunjukkan Couey dengan melibatkan tim peneliti. Tubuh Jessica ditemukan dengan pakaian yang masih lengkap, tapi sudah tidak bernyawa.
Ada tanda Jessica hendak menyelamatkan diri. Itu terlihat dari adanya lubang di beberapa bagian plastik. Polisi berkesimpulan, jemari Jessica yang tak terikat berusaha menusuknusuk plastik tersebut. Tapi sebelum usahanya berhasil, ia keburu meninggal kehabisan napas.
Proses autopsi segera dilakukan di kamar mayat di Leesburg, Florida. Dari penuturan dr. Steven Cogswell, dokter yang menangani mayat Jessica, plastik disambung dengan ikatan yang begitu kuat. Kepala Jessica di satu ujung plastik, kakinya di ujung lain.
Karena sudah mulai membusuk, Steven kesulitan menentukan waktu persis tewasnya Jessica. Satu yang hal yang pasti, ia masih hidup ketika dikuburkan.
Selain memastikan selaput dara Jessica yang sudah terkoyak, Steven juga menemukan fakta perut Jessica yang kosong tanpa makanan. “Sepertinya, terakhir kali dia makan, sekitar 12 jam, atau bahkan, tiga hingga empat hari sebelum ia dikuburkan,” ujar Steven, yang juga menemukan bekas kokain di badan Jessica.
Tidak berselang lama dari proses autopsi, John Couey langsung diseret ke penjara Citrus County di Lecanto, Florida. Ia dimasukkan dalam daftar terdakwa hukuman mati. Tidak hanya Couey, tiga orang yang tinggal serumah dengannya, Dixon, Madie Scord, dan Matthew Dittrich, juga ditangkap atas tuduhan melindungi tersangka. Gene Scord yang tidak berada di rumah ketika proses pemeriksaan pertama juga didakwa karena kelalaian.
Seluruh warga Homosassa marah, menuntut hukuman paling berat untuk John Couey dan keluarganya. Dari para penuntut, yang paling keras tentu saja Mark Lunsford dan Angela Bryant, ayah dan ibu Jessica. “Dia harus membayar semua,” ujar Angela kepada CNN.
Ayah Jessica, Mark, terombang-ambing antara kesedihan dan dendam. “Dia sudah pulang sekarang,” kata Mark saat diwawancarai oleh St. Petersburg Times, parau. Tapi raut mukanya berubah ketika menghadap kamera, seolah berbicara langsung kepada Couey, “Saya berharap Anda membusuk di neraka! Saya berharap Anda mendapatkan hukuman mati.”
Tanggal 1 April 2005, juri mendakwa John Couey dengan pembunuhan tingkat pertama, penculikan, kekerasan seksual, dan pencurian. Dakwaan juga dijatuhkan kepada saudara-saudara Couey. Tapi itu bukan akhir dari semuanya. Masih ada lanjutannya. Lima hari kemudian, Couey naik banding. Dia merasa tidak bersalah atas tuduhan-tuduhan tersebut. Tapi pengadilan bergeming, Couey justru ditempatkan di sel isolasi tanpa jaminan.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR