Advertorial
Intisari-Online.com – Belum ke Medan jika belum mencicipi durian medan. Tempat yang pas untuk menikmati durian medan adalah Ucok Durian.
Setiap malam selalu berlangsung pesta durian di tempat ini. Semakin malam, yang datang semakin ramai. Malah bisa membuat kawasan jalan tersebut macet.
Setidaknya dalam per malam, Ucok, sang juragan durian bisa menjual antara 3.000 hingga 5.000 butir durian.
Pria ini memborong empat halaman ruko sekaligus untuk menampung para pelanggannya. Malam hari ruko-ruko itu tutup sehingga tidak menimbulkan masalah.
Bagi yang ingin menyantap durian di lokasi, Ucok sudah menyiapkan kursi dan bangku.
Baca juga: (Video) Kucing Ini Pingsan Akibat Mencium Aroma Durian, Lucu Banget!
Lo, emang ada yang tidak makan durian di tempat? Berhubung nikmatnya durian, banyak yang membawanya sebagai oleh-oleh.
Untuk maksud itu Ucok sudah mempersiapkan kardus khusus. Pengepakannya sangat bagus. Durian yang sudah dikupas dimasukkan ke dalam boks plastik.
Untuk meredam aroma khas durian dipakailah kopi. Bungkus ini dimasukkan lagi ke dalam karton. Ada bermacam-macam karton tergantung besarnya. Ini berkaitan dengan kapasitas.
Jika beli banyak, pakai karton yang besar. Selama masuk bagasi pesawat dijamin tak bermasalah.
Selain untuk oleh-oleh, mereka yang membeli namun tidak langsung disantap biasanya digunakan untuk membuat kue, seperti pancake duian.
Baca juga: Tahukah Anda? Secara Empiris Durian Ampuh 'Mengobati' Rematik
Ucok tampak begitu sibuk membelah durian. Sekali-kali ia membaui dalam-dalam durian yang ada di tangannya untuk memastikan bahwa durian yang dipilih untuk pelanggannya memang benar-benar sudah layak santap.
Durian Bahorok
Ucok khusus menjual durian asal Bahorok yang terkenal berbuah besar dan daging tebal. Harga sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar.
Jika sedang musim durian, maka harga bisa turun. Akan tetapi jika durian sedang langka, harga bisa lebih mahal dari harga biasanya. Yang jelas persediaan selalu ada.
Durian itu dipasok dari beberapa daerah di Sumatra Utara seperti: Bahorok, Sidikalang, Binjai, Tebing, atau Simalungun. Karena daerah-daerah itu memiliki masa panen yang berbeda-beda maka pasokan durian Ucok bisa terjaga.
Ada kalanya musim durian di beberapa tempat serempak. Terjadilah “banjir durian”. Saat itu harganya bisa murah, separuh dari harga normal.
Baca juga: Tempoyak, Sensasi Makanan Khas Palembang yang Bahan Utamanya Durian, Dijamin Bikin Lidah Bergetar!
Untuk durian sekelas pinggir jalan, durian Ucok dikenal mahal. Tapi hebatnya, ada garansinya. Jika busuk bisa dikembalikan dan diganti dengan durian baru.
Pelanggan bebas memilih, mau pilih sendiri atau minta bantuan dari Ucok dan karyawannya.
Ucok mengakui sudah 10 tahun bergelut dengan usaha durian. “Saya sudah jatuh bangun bersama durian. Jika tidak pintar-pintar, berjualan durian itu memiliki risiko besar,” bebernya.
Dari awal-awal usahanya, Ucok pernah mengalami kerugian besar akibat mendapatkan durian yang tidak bagus. “Kalau tidak busuk, ya rasanya tidak enak karena diambil belum waktunya,” ucapnya.
Seiring berjalannya waktu, Ucok pun banyak belajar memilih durian yang baik. Kini, hanya dengan melihat kulit luarnya saja, seperti warna dan bentuk durinya, ia sudah bisa mengenali isi di dalamnya. Juga dengan aromanya, ia pun sudah bisa mengenali karakter penikmat durian.
Baca juga: Walah, Gara-gara Bau Durian Ratusan Orang di Australia Dievakuasi Sampai Panggil Pemadam Kebakaran
Dijelaskan Ucok, secara umum durian dari Sumatra memiliki rasa khas manis dan pahit. Durian yang manis, biasanya berkulit hijau segar, sementara durian pahit, warna kulit duriannya lebih cokelat.
Durian pahit lebih digemari di kalangan penikmat durian asal Sumatra. “Yang tahu makan durian, lebih suka jenis durian pahit,” kisahnya. Sementara durian manis lebih disukai oleh pelanggan asal Jakarta.
Rahmat, penikmat durian Ucok mengisahkan, agar tidak berisiko ia lebih memilih durian Ucok.
“Memang sedikit lebih mahal, tapi jaminan enak sudah ada. Coba di tempat lain, sudah kita beli dan capek-capek bawa pulang, sampai di rumah duriannya malah busuk, bantet karena tidak matang dan malah ada durian yang tidak memiliki rasa,” akunya.
Di Medan, selain di wilayah Pringgan, ada juga beberapa wilayah lainnya yang merupakan sentral durian, seperti wilayah Adam Malik, Sunggal.
Tak hanya malam hari, mereka juga buka di siang hari. (Sita)
(Sumber: Wisata Jajan Medan – Intisari )
Baca juga: Anda Pencinta Durian? Sebelum Mengonsumsinya, Inilah 6 Fakta Durian yang Harus Anda Ketahui