Intisari-Online.com - Kim Jong Un telah mengumpulkan banyak pengalaman pertama sejak mengambil alih kekuasaan pada akhir tahun 2011.
Yap, pengalaman 'gila' seperti Uji bom hidrogen pertama di negaranya, peluncuran pertama rudal balistik antarbenua dan penyeberangan pertama zona demiliterisasi oleh pemimpin Korea Utara sejak Perang Korea.
Dia akan mengumpulkan satu lagi pengalaman yang mengejutkan di Singapura pada hari Selasa (12/06/2018) medatang.
Itu adalah momen ketika untuk pertama kalinya pemimpin Korea Utara bertemu dengan presiden Amerika.
Ini akan menjadi hari yang paling penting untuk pemerintahannya yang dikenal menentang perdamaian.
Baca juga: Tak Kalah Mewah dari Istana, Tengok Rumah Mewah Meghan Markle yang Seharga Rp19 Miliar
"Ini adalah momen yang mengukir sejarah," kata Ken Gause, seorang ahli kepemimpinan Korea Utara di CNA, sebuah kelompok penelitian yang berbasis di Virginia.
"Bahkan jika ini hanya sebuah pertemuan dan ucapan salam, itu akan menjadi peristiwa besar karena presiden Amerika Serikat dan pemimpin Korea Utara benar-benar duduk di meja yang sama."
Kedua pemimpin memiliki kecenderungan untuk membuat keputusan yang berani dan cinta akan pusat perhatian.
Namun keduanya menginginkan pertemuan ini menjadi lebih dari sekedar foto.
Untuk Presiden Trump, ia menawarkan kesempatan untuk membuktikan keterampilan negosiasi yang menggambarkan dirinya mencetak kemenangan diplomatik setelah setahun 'tekanan maksimum' di Korea Utara.
Adapun Kim, tujuannya jelas dan sangat relevan dengan presiden Amerika.
"Kim Jong Un ingin membuat Korea Utara hebat lagi," kata Kim Il-guk, yang mengumpulkan uang untuk rezim sebelum melarikan diri dari Utara pada 2014.
Source | : | washingtonpost.com,straitstimes.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR