"Mode bisa terasa seperti kostum," katanya dalam sebuah wawancara dengan Boston Globe pada 1999.
BACA JUGA: Punya Potensi Gigi Berlubang? Lakukan 8 Cara Mudah Ini untuk Memulihkannya
Dia mengatakan pada Vogue bahwa produknya "tidak intimidatif" - meski pelanggannya banyak dari kalangan elite, salah satunya Duchess of Cambridge.
Pada 2006, keluarga Spade mengumumkan bahwa mereka akan menjual saham di perusahaan tersebut.
Jika dilihat lagi, momen itu terlihat seperti akhir sebuah era - sesaat sebelum belanja online, krisis keuangan, perubahan gaya mode, dan pemilik saham membuat industri retail mode seperti terhenti.
Pasangan Spade yang tak gentar dengan berbagai perubahan itu kemudian mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan merek baru, Frances Valentine, sekitar satu dekade kemudian.
Spade, yang menyebut dirinya sebagai orang yang sering gugup, mengakui dalam wawancara di NPR bahwa keputusan itu punya risiko besar.
"Masih ada banyak tekanan, percayalah," katanya. (BBC)
BACA JUGA: Tanda-tanda Pasangan Hanya Memanfaatkan Anda, Salah Satunya Mungkin Sedang Anda Rasakan
Source | : | BBC |
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR