Sigiriya, Kota Kuno di Atas Batu Setinggi 200 Meter

Agus Surono
Hery Prasetyo

Tim Redaksi

Kota Kuno Sigiraya, peninggalan Raja Kasyapa.
Kota Kuno Sigiraya, peninggalan Raja Kasyapa.

Intisari-Online.com - Warisan masa lalu terkadang meninggalkan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana bisa orang saat itu membuat sebuah peninggalan yang fantastik. Sigiriya salah satunya. Kota kuno ini berad di atas batu setinggi 200 meter.

Bagaimana membuat tangga untuk naik kota itu sudah prestasi mengagumkan dan membuat decak kekaguman.

Situs kota kuno yang masuk warisan dunia ini terletak di Distrik Matale, Sri Lanka. Lokasinya cukup strategis dan mudah dijangkau para turis karena letaknya tak begitu jauh dari Kota Kolombo dan Kota Sri Jayawardenapura Kotte, ibukota Sri Lanka.

Sigiriya dibangun oleh Raja Kasyapa yang memerintah pada tahun 477- 499. Ada alasan mengapa Raja Kasyapa membangun pusat kerajaan di atas batu raksasa. Ya, untuk melindungi rakyatnya dari serangan saudara tirinya, Moggallana, karena telah merebut tahta Kerajaan Anuradhapura.

Namun, beberapa tahun kemudian, Raja Kasyapa dikalahkan oleh Moggallana.

(Baca juga: Bersihkan Kebun, Keluarga Ini Justru Temukan Kuburan Massal)

Pusat kerajaan pun dikembalikan ke Anuradhapura dan Sigiriya dijadikan biara Buddha sampai abad ke-14.

Semenjak itu Sigiriya jarang digunakan, sehingga kurang terawat.

Saat ditemukan kembali oleh arkeolog Inggris, HCP Bell pada 1894, kota kuno Sigiriya tinggal menyisakan reruntuhan. Meski begitu, Sigiraya tetap menakjubkan. Di sini, para turis dapat menyaksikan sisa-sisa kejayaan pusat kerajaan Sigiriya. Seperti reruntuhan bekas kolam renang, kolam penampungan air minum, kursi-kursi batu, tempat rapat, lapangan, pos penjagaan, anak tangga, cermin batu, dan lukisan-lukisan kuno.

Di sekitar lokasi juga ditemukan bekas jalan raya, ratusan kolam penampungan air, bekas desa, dan bekas biara Buddha.

Untuk menikmati keindahan kota kuno Sigiriya, wisatawan harus siap menjelajah dengan berjalan kaki. Untuk menuju lokasi, kita mesti jalan kaki melewati taman-taman yang luas. Setelah itu kita akan mendaki bukit melewati tangga-tangga spiral yang menempel pada tebing yang curam.

Kita akan melewati dinding bukit yang dipoles mengkilat yang disebut mirror wall. Konon, bila Raja lewat, ia bisa berhenti sejenak untuk bercermin. Setelah itu, kita akan melewati dinding bergambar karakter orang. Namun, gambar siapa itu, para ahli belum mengetahuinya.

Sesampai di atas, wisatawan akan terpana menyaksikan sisa-sisa bangunan kerajaan Sigiriya di atas batu raksasa dengan pemandangan indah di sekitarnya. Benar-benar wisata petualangan yang melelahkan, tetapi sangat mengesankan!

Artikel Terkait