Intisari-Online.com - Meski buruk bagi kesehatan kulit, namun berdasarkan penelitian yang dimuat dalam Journal of Affective Disorderssinar, paparan sinar matahari mampu meredam stres. Khususnya, sinar matahari di pagi hari atau terbit dan sore hari atau terbenam.
Penelitian melibatkan populasi secara klinis, bukan populasi umum. Selain itu, penelitian juga menggunakan hasil perawatan kesehatan mental untuk memeriksa beberapa aspek tekanan psikologi.
Soal variable, penelitian mengkaji banyak variabel meteorologi, di antaranya angin, hujan, radiasi matahari, kecepatan angin, suhu, dan banyak lagi. Data cuaca dianalisis berdasarkan hitung menit sesuai dengan daerah tempat tingga klien.
Ternyata, dari berbagai variable meteorologi, sinar matahari, khususnya terbit dan terbenam lebih cocok dan baik untuk kesehatan mental dan emosional. Jumlah waktu antara matahari terbit dan terbenam adalah variabel cuaca yang paling signifikan untuk meredam stres.
“Variabel ini juga cocok untuk populasi klinis pada umumnya, bukan hanya mereka yang didiagnosis dengan gangguan afektif musim atau seasonal affective disorder,” kata Mark Beecher, Profesor di Universitas Brigham Young, AS.