Intisari-Online.com - Keluar dari kebiasaan memang bukan hal gampang. Begitu juga halnya dengan berhenti merokok. Meski ada sejuta cara untuk berhenti merokok, nyatanya para perokok mengaku kesulitan untuk melakukannya. Sebelum memutuskan berhenti, ada baiknya menyimak fakta dan mitos seputar berhenti merokok ini.
1. Butuh kemauan
Keputusan berhenti merokok adalah keputusan Anda, bukan atas kemauan orang lain. Anda tidak harus berhenti merokok karena ingin menyenangkan seseorang atau menghemat uang, melainkan karena Anda ingin menyingkirkan kebiasaan buruk ini demi kesehatan Anda. Hal ini jelas membutuhkan kemauan dan motivasi.
2. Berat badan meningkat
Berhenti merokok cenderung membuat nafsu makan besar, sehingga meningkatkan berat badan. Berhenti merokok dapat meningkatkan metabolisme. Sebab biasanya nafsu makan cenderung besar, sehingga dapat meningkatkan berat badan. Akan tetapi, hal ini tergantung pada setiap individu, strategi, dan kebiasaan lain yang dilakukan setelah berhenti merokok.
3. Murung dan mudah tersinggung
Setelah berhenti merokok, masalah yang berhubungan dengan mood, seperti mudah marah dan depresi dapat timbul dalam tiga minggu pertama. Setelah berhenti merokok, masalah yang berhubungan dengan mood, seperti mudah marah dan depresi dapat timbul dalam tiga minggu pertama, tapi keadaan emosional ini tidak berlangsung lama. JAdi, tak perlu khawatir.
4. Rokok elektronik bantu berhenti merokok
Rokok elektronik tidak membantu seseorang untuk berhenti merokok. Hal ini jelas mitos. Baik rokok elektronik maupun rokok biasa sama saja. Jika ingin berhenti merokok, maka keduanya harus berhenti.
NU berdiri di Surabaya oleh ulama-ulama terkemuka, terutama KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Sansuri
29 Januari 2025: Hari Raya Imlek/Tahun Baru China
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting masyarakat Tionghoa, dimulai pada hari pertama bulan pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15
23 Januari 1950: Peristiwa APRA Dipimpin Westerling
Peristiwa Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah kudeta militer yang terjadi di Bandung dipicu oleh keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) Agustus 1949. Dipimpin oleh Raymond Westerling.
15 Januari 1974: Peristiwa Malari Meledak di Jakarta
Malapetakan 15 Januari (Malari) adalah demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial dilatari di antaranya penentangan terhadap kebijakan investasi asing oleh Orde Baru. 11 orang meninggal dunia.
8 Januari 1855: Pangeran Diponegoro Meninggal Dunia di Makassar
Setelah memimpin Perang Jawa melawan Belanda pada 1825-1830, Pangeran Diponegoro diasingkan ke Makassar hingga meninggal dunia pada 5 Januari 1855.
7 Januari 1965: Indonesia Keluar dari PBB
Bung Karno putuskan Indonesia keluar dari PBB setelah Malaysia - yang dianggap sebagai negara boneka Inggris - diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
2 Januari 1680: Pemberontakan Trunojoyo terhadap Mataram Islam
Pemberontakan Pangeran Madura ini berhasil memporak-porandakan Keraton Plered sehingga Amangkurat I melarikan diri ke arah Bata dan meninggal dalam perjalanan.
1 Januari 45 SM: Kalender Julian Berlaku untuk Pertama Kalinya
Kalender Julian adalah sistem penanggalan yang ditetapkan oleh Julius Caesar, sang diktator Republik Romawi yang berkuasa dari tahun 49 SM hinggga 44 SM.