Dan mencari orang yang mau menjadi pramugrari bukanlah pekerjaan yang mudah—terlebih waktu masih ada persepsi yang menyebut bahwa perempuan yang pergi jauh untuk bekerja adalah hal yang tabu. Terlebih lagi syarat yang diajukan manajemen BAT juga berat; calon pramugari haruslah seorang perawat, belum menikah, berat badan maksimal 52 kg, dan tinggi tidak lebih dari 1,62 m.
Tapi dengan kegigihannya, Ellen berhasil merekrut tujuh orang. Pekerjaan mereka, selain menenangkan penumpang, mereka juga harus membersihkan kabin, mengencangkan baut-baut yang kendor, dan lain sebagainya. Jauh dari bayangan kita tentang pekerjaan pramugrasi saat ini.
Para penumpang pun mula-mula ragu dengan kapasitas mereka. Namun lama kelamaan penumpang justru merasa lebih nyaman dalam penerbangan jika ada pramugari di dalamnya. Hal ini berefek pada turunnya penjualan tiket maskapai lain karena penumpang lebih memilih penerbangan dengan pramugari. BAT membuat maskapai lain, khususnya di AS ikut merekrut wanita-wanita seperti Ellen Church.
Selama bekerja di dunia penerbangan, Ellen pernah diminta oleh USAF untuk membantu evakuasi prajurit yang terluka atau gugur perang di Italia dan Afrika. Ia juga pernah ditugas merawat para prajurit yang terluka di dalam pesawat. Ellen juga pernah ditugaskan untuk melatih perawat-perawat lainnya menjelang invasi ke Normandia.
Atas jasanya ini Ellen tercatat dianugerahi Air Medal, European-African-Middle Eastern Campaign Medal, American Theatre Campaign Medal, dan Victory Medal.
Source | : | remigius septian h/angkasa.co.id |
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Hery Prasetyo |
KOMENTAR