Intisari-Online.com – Dikisahkan, beberapa saat sebelum memulai lomba lari maraton, seorang pelari muda mendekati pelatihnya dan bertanya, “Bisakah saya mengalahkan para pelari itu? Mereka adalah para atlet yang telah berpengalaman dan telah memenangkan banyak perlombaan.”
Untuk menguatkan muridnya yang sedang dirundung keraguan, sang pelatih berkata, “Kamu pasti bisa. Pusatkan pikiranmu pada garis finish yang ada di seberang sana. Kemudian, kerahkan seluruh kemampuanmu untuk berlari. Saat berlari, jangan melihat ke kiri ataupun ke kanan, apalagi ke belakang.”
“Bapak yakin?” tanya atlet muda itu lagi.
“Saya sangat yakin. Oleh karena itu, kamu juga harus yakin bahwa kamulah pemenang dalam lomba ini,” sang pelatih meyakinkan lagi.
Setelah mendapat dukungan yang positif dari pelatih, si atlet muda kembali mempersiapkan diri sebelum lomba dimulai. Ia mematuhi semua nasihat yang diberikan pelatihnya. Ketika perlombaan dimulai, ia berusaha keras untuk memaksimalkan seluruh kemampuan dalam dirinya. Akhirnya, ia pun memenangkan perlombaan tersebut.
Kita pun perlu melakukan segala sesuatu yang dapat kita lakukan saat ini dengan ketekunan dan keyakinan yang teguh. Jangan memusingkan banyak hal. Tetaplah fokus. Bila melihat banyak hal lain, konsentrasi kita akan terbagi sehingga apa pun yang kita lakukan tidak akan fokus. Jika kita kehilangan fokus, akan timbul rasa takut, minder, gelisah, dan lain sebagainya.
Belajarlah dari para atlet. Saat atlet lari mulai di garis start, mereka tidak memikirkan hal lain selain tujuan mereka, yaitu garis finish. Saat sedang berlari pun, mereka tidak pernah melihat ke kiri dan kanan, apalagi ke belakang. Bila seorang pelari mulai melihat pelari lain di sekitar mereka, konsentrasi mereka akan mulai terbagi. Dengan demikian, ia pasti tertinggal. Mereka tidak peduli apakah pelari lain mengikuti mereka atau tidak. Yang ada dalam benak mereka adalah berusaha sekuat mungkin untuk mencapai garis finis sesegera mungkin.
Demikian juga yang seharusnya kita lakukan dalam bisnis. Ketika melakukan sesuatu, jangan terpengaruh dengan hal lain yang tidak memberikan keuntungan.
Semua itu sama sekali tidak memberikan nilai tambah, tidak menjanjikan apa pun. Yang menjanjikan hanyalah apa yang sedang kita lakukan atau kerjakan. Apa yang kelak kita terima adalah hasil dari apa yang kita lakukan sekarang. Pepatah mengatakan, “Siapa yang menanam, ia pula yang berhak untuk menuai.”