Kematian yang Tak Bisa Dihindari

K. Tatik Wardayati

Editor

Kematian yang Tak Bisa Dihindari
Kematian yang Tak Bisa Dihindari

Intisari-Online.com – Seorang ibu yang berduka mendekati Buddha, membawa tubuh anaknya yang mati dalam pelukannya. Ibu itu memohon kepada Buddha, “Aku tahu kau bisa membawanya kembali ke kehidupan.”

Buddha menjawab, “Kematian tidak bisa dihindari. Saya tidak bisa mengembalikan hidupnya.”

Wanita itu hancur hatinya, ia tidak siap untuk menerima jawaban itu. Melihat rasa sakitnya, Buddha pun mengatakan, “Saya bisa membawa anak Anda kembali ke kehidupan, tetapi hanya jika Anda membawakan saya biji sawi dari seseorang yang tidak pernah berduka akibat kematian dalam keluarganya.”

Mendengar kata-kata ini, harapan terbangun dalam hati ibu yang berduka itu. Segera ia bergegas keluar untuk mencari apa yang diminta oleh Buddha. Ia mengetuk pintu pertama dan meminta beberapa biji sawi. Wanita setengah baya yang membukakan pintu sangat baik dan memintanya untuk menunggu sebentar. Ibu yang berduka itu bertanya, “Pernahkah ada kematian dalam keluarga Anda?”

Wanita yang didatanginya mulai menangis dan berkata, “Enam bulan lalu suami saya meninggal dalam tidurnya.” Ibu yang sedang berduka itu kecewa dan segera ia pergi dari rumah itu.

Orang kedua yang didatanginya adalah seorang pemuda, yang mengatakan bahwa kakeknya baru saja meninggal beberapa hari sebelumnya. Sedangkan yang ketiga adalah seorang wanita tua yang berduka karena putra dan putrinya tewas dalam sebuah kecelakaan. Satu demi satu, wanita itu menemukan bahwa seseorang atau yang lain telah meninggal di setiap keluarga.

Pada saat wanita itu kembali ke Buddha, ia telah menerima kematian anaknya. Ia telah menerima yang tak terelakkan. Demikian juga dengan kita yang harus bersiap menerima yang tak terelakkan, yaitu kematian.